Pena Khatulistiwa
Menggores Sejarah Peradapan

BANTENG RAIDERS “Pasukan Pantang Mundur”

Penakhatulistiwa.com – Sejarah Yonif 400 diawali dari Letnan Kolonel Achmad Yani sebagai Komandan Brigade N Sub Teritorium XII dalam menumpas gerakan DI/TII di daerah operasi yang disebut sebagai daerah Gerakan Banteng Nasional (GBN).

Pada tanggal 12 Mei 1952 dibentuk satuan kecil dengan tugas menyerang langsung untuk memukul dengan jitu dan menentukan dalam pertempuran terhadapan DI/TII sebagai lawan, serta mengiringi gerak pasukan lain dalam operasi.

Related Posts
1 of 935

Prajurit Yonif 401/Para BR dalam sebuah defile militer (Sekarang Batalyon Raider 400) Bermotto “Pantang Mundur”.

Batalyon ini merupakan batalyon pelopor adanya satuan satuan Raiders yang ada di Indonesia. Sebelum mengalami berbagai macam perubahan struktur dan keorganisasian, embrio dari batalyon ini merupakan 2 kompi pilihan yang terdiri dari Kompi Banteng Raiders I dibawah Kapten Pujadi yang merupakan prajurit pilihan dari Batalyon 401/ Rajawali pimpinan Kapten Oemarsaid dan Kompi Banteng Raiders II dibawah Kapten Yasir Hadibroto dan merupakan prajurit pilihan dari Batalyon 402 Banteng Loreng pimpinan Mayor Surono.

Sebelum diterjunkan di medan yang sesungguhnya, kedua kompi tersebut dilatih di BTC (Battle Training Center) Bandungan selama 6 minggu.

Pembentukannya juga dilandasi oleh operasi militer dalam membungkam pemberontakan DI/TII diwilayah Banyumas, Tegal, Brebes, Pemalang dan Pekalongan yang kurang gemilang.

Maka ketika gelaran operasi militer ini dikomandoi oleh Letkol Ahmad Yani kemudian dibentuklah sebuah pasukan yang terdiri dari unit unit kecil namun memiliki daya gempur yang tinggi, bergerak efektif, mobile, dan memiliki daya kejut yang tinggi.

Maka kemudian dibentuklah pasukan Banteng Raiders dengan simbol kepala Banteng.

Sumber : buku “Jejak Pasukan Pantang Mundur”

READ  ARJ Jatim Siap Memenangkan Jokowi dengan Konsep "Aliansi Kerja Kerja Kerja"

Leave A Reply

Your email address will not be published.