Surabaya, Penakhatulistiwa.com – Setiap manusia di dunia pasti ingin bahagia, karena bahagia merupakan kebutuhan dasar yang ingin diraih dan dirasakan dalam setiap kesempatan. Kesuksesan dalam arti sempit meraih kekayaan sering menjadi tujuan semu untuk diraih guna mendapatkan rasa bahagia yang mana terkadang kita melakukan berbagai cara bahkan cara yang tidak baik.
Manusia tidak pernah luput dari kesalahan. Pengalaman adalah guru terbaik mungkin menjadi filosofi yang akan direnungi bagi setiap Warga Binaan Pemasarakatan (WBP), karena secara fisik kebebasan mereka harus dibatasi oleh teralis besi guna mempertanggungjawabkan hal apapun yang mereka lakukan dan diputuskan bersalah secara hukum. Namun, sebagai manusia mereka juga berhak untuk bahagia dan tetap berharap memiliki masa depan yang lebih baik serta diterima oleh masyarakat ketika sudah bebas nantinya.
Kebahagiaan bersumber dari diri sendiri, dengan cara memahami dan memaknai setiap kebutuhan hidup, baik sebagai makhluk individu maupun sosial. Salah satu cara mengolah diri dalam meraih sebuah kebahagiaan adalah dengan berlatih yoga karena selain untuk kesehatan, yoga juga baik untuk latihan mengontrol emosi dalam bersikap.
Mungkin, hal itulah yang mendasari Risma Ully Juniati Purba seorang praktisi yoga asal Kota Surabaya mengabdikan dirinya untuk kehidupan lebih baik bagi masyarakat dengan melatih yoga untuk para warga binaan.
Risma Ully dengan Nirvikalpa Yoga Studio, sudah sejak tahun 2013 melatih yoga di Rumah Tahanan (Rutan) Medaeng Surabaya dan untuk Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Porong Sidoarjo sudah berjalan 2 tahun ini, dengan harapan sederhananya agar warga binaan tersebut tetap terjaga kesehatannya serta mampu mengolah emosi diri sehingga menjadi manusia yang lebih baik kedepannya dalam menjalani hidup bermasyarakat.
Yoga berasal dari kata “yuj” dalam bahasa Sanskerta, yang bisa diartikan sebagai cara untuk menyatukan diri. Masyarakat meyakini bahwa yoga pertama kali ada di peradaban India namun kini yoga sudah mendunia karena banyak orang yang semakin sadar pentingnya hidup sehat.
Dengan latihan yoga, anda belajar untuk menyatukan napas dengan gerakan, serta tubuh dengan pikiran. Gerakan dan isinya juga dapat dianggap sebagai cara untuk kembali menghubungkan esensi sejati kedamaian tubuh manusia dan diri sendiri dalam menyelaraskan kondisi alami tubuh.
“Tujuan yoga pada dasarnya yang paling sederhana adalah buat kesehatan, menyalurkan energi ke dalam tubuh supaya tetap sehat melalui olah pernapasan dan melakukan pengendalian diri agar manusia tidak cepat emosi” tutur Risma kepada penakhatulistiwa.com, Rabu (29/8).
Walaupun stigma negatif sering masyarakat sematkan kepada para warga binaan, kata Risma, harus tetap berfikir positif terhadap setiap manusia termasuk warga binaan dengan tetap melatih walau tanpa mendapatkan imbalan.
Usia 51 tahun tidak menyurutkan langkahnya membangun masyarakat sehat melalui yoga. Bahkan, 9 September 2018 nanti, Risma dengan Nirvikalpa Yoga Studio miliknya yang berlokasi di Jalan Jemursari Kota Surabaya dipercaya untuk menggelar kegiatan yoga akbar dalam rangka memperingati HUT RI ke 73 di Lapangan Gelora 10 November Tambak Sari Kota Surabaya.
Selain yoga, masyarakat juga diharapkan melakukan donor darah dalam kegiatan tersebut karena dia sangat yakin dengan yoga masyarakat akan sehat dan darahnya pun sehat juga sehingga baik untuk dilakukan donor agar lebih memberi manfaat bagi saudara-saudara yang saat ini membutuhkan darah untuk proses penyembuhan dari sakit.
Risma sangat berharap kegiatan tersebut sukses dan diikuti oleh banyak orang agar masyarakat Kota Surabaya khususnya menjadi lebih sehat baik jasmani maupun rohani.
“Jadi, apa yang saya lakukan kalau tujuannya demi kebaikan dan kita bisa berbagi. Maka saya tidak akan pernah ragu untuk melakukannya dan itu perlu perjuangan serta energi positif yang kita salurkan kepada mereka,” pungkasnya.
Penulis: Totok