Pena Khatulistiwa, Surabaya – Untuk menjangkau pelayanan Platform dalam pemesanan hotel online, Akhirnya RedDoorz berencana akan memperluas jaringannya di 10 Kota yang ada di Jawa Timur hingga akhir tahun 2019. Yang dimulai dari kota Pasuruan dan Jember.
Seperti pada Oktober lalu, sudah diterapkan di 2 (dua) Kota di Jatim, yakni Banyuwangi dan Probolinggo. Sedangkan bulan November 2016 lalu, dimulai di Kota Surabaya hingga saat ini menunjang secara baik setelah Bandung, Jakarta dan Yogyakarta secara meningkat jumlah kamar sebesar 4 kali lipat totalnya menjadi 30 properti yang sepenuhnya terkelola RedDoorz.
Sebagai Vice President Operation, Adil Mubarak mendapatkan peluang besar yang dihasilkan oleh kota surabaya, di bidang tourism.
“Kita melihat di kota Jawa Timur yang tidak hanya dari sisi pariwisata aja, tapi dari segi bisnisnya,” ujarnya kepada Memo Timur usai Konferensi Pers di RedDrooz plus @Surabaya City Center Surabaya, Kamis (24/1/2019), kemarin.
Dalam harapannya, ekspansi yang dilakukan RedDoorz di Indonesia ini bisa bertumbuh sampai tiga kali pertumbuhan Di Jatim. “RedDoorz sudah bermitra dengan 65 hotel, dan 35 hotel di antaranya berada di Surabaya,” terang Adil Mubarak.
Sementara Adil mengungkapkan, dalam pertumbuhan brand awareness kita tahu bahwa setiap kota dengan keunggulan kami tingkat pengulangan menginap di RedDrooz tumbuh hingga 65 persen. “Saat ini kita hadir yang mencakup lebih dari 13600 kamar yang ada di 30 Kota di Indonesia dan akan terus berkembang ke 35 Kota pada bulan April 2019,” katanya.
Selain itu, Mohit Gandas Country Manager RedDrooz mengatakan, menurut laporan lebih dari 77 persen orang Indonesia berpergian ke Provinsi Jatim. Pada akhir tahun 2019 tujuan ekspansi kami meliputi 5000 kamar.
“Kami ingin setiap properti menyediakan pengalaman menginap yang berkualitas dan bagi para tamu termasuk aksesibilitas melalui platform online,” tambahnya.
Tim lokal yang kuat, lanjutnya, kita datang dari beragam latar belakang dan pengetahuan tentang travel dan perhotelan. “RedDrooz saat ini menjalankan unit operasi penuh di Kota-Kota diantaranya, dari layanan pelanggan, operasional, dan penjualan produk hingga branding, dan juga secara teknologi menggunakan analitik data agar dapat secara akurat untuk mendorong lebih banyak langkah bagi wisatawan,” pungkasnya. (Hyt/Ovi1/21K)