Pena Khatulistiwa, Surabaya – Beredar kabar penyebaran Tabloid Indonesia di beberapa Daerah berisikan konten tentang menyudutkan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto – Sandiaga Uno membuat Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Timur angkat bicara.
Sebagai Ketua dari TKD (Tim Kampanye Daerah) Jatim, pemenangan pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Jokowi – KH Ma’ruf Amin, Mantan Kapolda Jatim ini meminta agar aparat Kepolisian dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jatim untuk bisa membuktikan dan mencari pelaku tersebut.
Ketua TKD Jatim, Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin mengatakan, kami meminta dari aparat penegak hukum Kepolisian beserta bawaslu harus bisa membuktikan sekaligus mencari siapa pembuatnya. “Cari dulu siapa yang menyebarkan konten dan siapa juga pelakunya,” jelasnya, Sabtu (26/1/2019).
Dikatakan, seperti kita ketahui, pada 3 (tiga) bulan menjelang Pilpres 2019, telah muncul tabloid Indonesia Barokah yang tersebar di beberapa daerah, seperti Jawa Barat dan Jawa Tengah, bahwa Tabloid itu berisikan konten yang menyudutkan pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Dalam tulisan yang dimuat di tabloid tersebut, di antaranya berjudul “Prabowo Marah Media Dibelah” dan “Membohongi Publik untuk Kemenangan Politik? Membongkar Strategi Semprotan Kebohongan”. Menurutnya, bukan kali ini saja muncul tabloid yang menyerang salah satu capres. Dulu ada tabloid Obor Rakyat yang sampai dalam proses penanganan dan sidang di pengadilan.
“Maka kami cari dulu siapa yang membuat dan yang menyebarkannya,” tuturnya.
Sejauh ini, lanjut Mantan Kapolda Jatim, pihak kami belum mendapat laporan beredarnya tabloid tersebut. Namun, diakui jika tabloid itu sudah beredar di Blitar Jawa Timur. “Tapi sudah dilokalisir dan tidak diedarkan. Kita juga tidak suka yang begitu-gituan,” cetus Machfud Arifin.
Ketika ditanya apakah penyebaran tabloid mengarah pada ujaran kebencian? Dirinya membantah berita yang dimuat tabloid hanya kompilasi dari semua rangkuman berita yang ada pada di media.
“Hanya fakta yang ada, lalu dikumpulkan. Tapi, nanti biarkan pihak-pihak terkait yang menilainya, seperti halnya Dewan Pers, Bawaslu dan Penyidik,” terangnya.
Namun, ketika ditanya apakah penyebaran tabloid itu dilakukan oleh tim Jokowi -Ma’ruf Amin, kata Machfud mengaku, banyak hal yang menduga seperti itu. “Ya bisa saja yang membuat sendiri, seolah-olah seperti itu. Dan kita kan tidak tahu,” ujarnya.
Disampaikan, kami meminta semua pihak untuk berdemokrasi yang sehat, membuat program serta menyampaikan hal yang positif. Justru malah bukan menjelek-jelekkan seperti ini. “Kita berharap kesejukan dan menjaga keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia),” tandas Machfud Arifin. (Hyt Ov1/21K).