Pena Khatulistiwa
Menggores Sejarah Peradapan

Suara Merdeka Desak DPRD Jatim Tolak RUU Permusikan

Penakhatulistiwa.com, Surabaya – Lagi-lagi Rancangan Undang Undang (RUU) Permusikan terus mendapatkan penolakan dari beberapa kalangan di daerah seperti Surabaya, Jawa Timur. Sebagai musisi di Surabaya, Jaringan lintas Komunitas musik yang mengatasnamakan Suara Merdeka menggelar aksi damai unjuk rasa di depan Kantor DPRD Provinsi Jawa Timur, Senin (18/2).

Dalam aksi damai tersebut, Koordinator Lapangan (Korlap) Faisal menyampaikan sangat keberatan tentang adanya RUU Permusikan. Bahkan menurutnya, RUU Permusikan dianggap membelenggu perkembangan musik di tanah air.

Related Posts
1 of 544

“Cabut RUUP dari program legislatif nasional, kembalikan ruang publik sebagai sarana berekspresi, khususnya bagi para seniman di Surabaya,” ujar Faisal dalam orasinya.

Selain itu, Faisal juga menyuarakan tentang kurangnya transparansi birokrasi dalam pemanfaatan fasilitas umum bagi para seniman dalam berkarya.

Terlebihnya, Faisal juga menyinggung tentang fungsi dewan kesenian daerah yang dirasa para seniman kurang mengayomi para pegiat seni.

“Ciptakan sistem birokrasi yang transparan dalam pemanfaatan fasilitas umum bagi para seniman dalam berkarya, serta optimalkan fungsi dewan kesenian Surabaya dan Jawa Timur dalam mengayomi para pegiat seni di Surabaya dan Jawa Timur,” ungkapnya.

Di akhir unjuk rasa, Faisal mengatakan anggota Komisi E DPRD Jatim yang menemui para demonstran menyambut baik inisiatif para pendemo dalam hal menolak RUU Permusikan.

Bahkan, pihak Komisi E DPRD Jatim akan menyelenggarakan diskusi dengan para seniman yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini di Waroeng Mbah Cokro yang bertempat di Jalan Prapen 22, Surabaya.

“Ketua Komisi E DPRD Jatim rencananya akan mengajak kita berdiskusi terkait RUU Permusikan di Waroeng Mbah Cokro, untuk waktunya akan dilaksanakan pada Sabtu (23/2) besok,” kata Faisal.

Terpisah, ketua DPD Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) Jawa timur, Sastra Harijanto Tjondrokusumo, mendukung aksi yang dilakukan rekan rekan pemusik Jatim untuk menolak RUU Permusikan yang dianggap membelenggu kreatifitas pemusik indonesia.

“Rancangan Undang Undang permusikan itu sangat tidak fair bagi para seniman musik, dan sangat menguntungkan hanya bagi kelompok kelompok tertentu di dunia industri musik kedepan,” pungkasnya. (21k)

READ  Insiden CFD, Gubernur Minta Maaf Pada Masyarakat Jatim

Leave A Reply

Your email address will not be published.