Pena Khatulistiwa
Menggores Sejarah Peradapan

Menelisik Peredaran Narkoba dan Kejahatan Dunia Maya

Oleh: Rudianto S.Pd.i M.H.i

Penakhatulistiwa.com – Mungkin anda masih ingat dengan penutupan Liberty Reserve pada Mei 2013 lalu ? Kepanikan menyebar di seluruh penjuru dunia maya saat berita penangkapan Arthur Budovsky Belanchuk, pemilik e-currency Liberty Reserve menyebar. Budovsky, 39 tahun ditangkap pada hari Jumat di Spanyol terkait dengan dugaan kasus money laundering (pencucian uang) yang ditangani bersama antara kepolisian USA dan Costa Rica.

Related Posts
1 of 515

Pejabat kepolisian Costa Rica Jose Pablo Gonzales mengatakan Budovsky, mantan warga negara USA dan sekarang warga Costa Rica asal Ukraina telah diselidiki oleh polisi sejak 2011 di Costa Rica terkait dengan kasus Money Laundering dengan perusahaannya Liberty Reserve. Budovsky pindah ke Costa Rica sejak dia bersama rekannya terindikasi kasus bisnis keuangan illegal atas nama perusahaan GoldAge Inc pada 27 Juli 2006. Menurut departemen Kehakiman USA, ada lalu lintas sekitar $30 juta dalam bentuk uang digital ke seluruh dunia sejak 2002. Budovsky dan Kats (rekan Budovsky) dipenjara selama 5 tahun pada tahun 2007 karena kasus keuangan illegal tersebut. Kemudian mereka mendapatkan pembebasan bersyarat.

Pejabat terkait tidak berkomentar berapa banyak uang yang ada di seluruh account Liberty Reserve seluruh dunia saat ini (yang terancam hangus), atau berapa banyak nasabah seluruh dunia yang terkena imbas dari penutupan Libberty Reserve ini. Tetapi besar kemungkinan jumlahnya akan jauh lebih besar dari pada kasus GoldAge pada tahun 2007.

Dari beberapa media seperti twitter, facebook dan forum-forum lainnya di interet, banyak nasabah yang mempertanyakan tentang kasus Liberty Reserve terkait uang mereka. Nilai tertinggi yang diklaim oleh seseorang di salah satu forum mengatakan bahwa dia mempunyai uang sebesar $50,000 yang masih mengendap di Liberty Reserve. (red : 50.000 x 10.000 = Rp 500.000.000). Baik pejabat Costa rica maupun USA tidak ada yang berkomentar menanggapi nasib ribuan bahkan jutaan nasabah Liberty Reserve dan kapan mereka dapat memperoleh jawaban.

Surat kabar Costa Rica, The Costa Rican melaporkan bahwa, Budovsky, salah satu warga Costa Rica yang merupakan naturalisasi dari Ukraina, ternyata baru setahun yang lalu melepas kewarganegaraan Amerika-nya saat penyelidikan Liberty Reserve ini dimulai.

Pada tahun 2011, otoritas keuangan Costa Rica The Financial Institution Superintendency (SUGEF) telah menutup perusahaan Liberty Reserve, karena kasus transparansi dan akunting keuangan perusahaan. Tetapi Budovsky tetap melanjutkan operasional website, bekerja sama dengan perusahaan Costa rica lainnya termasuk Silverhand Solutions and Technology S. A, Worldwide E-Commerce Business S .A., Grupo Lulu Limitada, Triton Group A and A, S. A. and Cyberfuel.com. Pada saat SUGEF memberikan perintah penutupan Liberty Reserve, pejabat USA juga meminta Costa Rica untuk memulai penyelidikan terhadap Budovsky dan perusahaannya.

Pada hari Jumat, pejabat San Jose menggeledah rumah dan kantor Budovsky di Escazu dan Santa Ana. Petugas investigasi menemukan fakta bahwa bisnis Budovsky di Costa Rica digunakan untuk mencuci uang hasil dari bisnis pornografi anak dan jual beli narkoba. Baik Liberty Reserve maupun GoldAge mempunyai kemiripan sistem, memperbolehkan user atau nasabah membuka account dengan syarat identitas tidak terlalu ketat. Deposit mereka dijamin dengan emas dan logam mulia lainnya.

Konsumen dapat menarik dananya melalui transfer bank ke bank mana saja di dunia atau dengan check. Pejabat USA mengatakan bahwa mereka menargetkan perusahaan-perusahaan lainnya yang mirip dengan Liberty Reserve dan Gold Age karena perusahaan seperti itu sangat potensial sebagai tempat pencucian uang bagi para kriminal jual beli narkoba dan pemangkir pajak. Liberty Reserve, yang beroperasi tanpa adanya pengawasan dari lembaga manapun adalah alat pembayaran yang paling mudah bagi para broker mata uang asing, membuat mereka bisa membypass hukum lokal dan fluktuasi mata uang.

Liberty Reserve juga alat pembayaran yang paling populer bagi industri Multi Level Marketing dunia. Namun berbagai kemudahan tersebut juga menarik minat para organisasi kriminal. Untuk membuka account Liberty Reserve, seorang pengguna cukup mengisi nama, alamat, alamat email, tanggal lahir dan alamat. Berbagai reaksi muncul dari seluruh dunia. Nigeria, Malaysia dan negara-negara lainnya. Pada hari Sabtu, digital payment lainnya, Perfect Money, mengumumkan bahwa mereka tidak lagi menerima pendaftaran dari warga negara USA.

Perusahaan e-currency lainnya, seperti BitCoin, bersiap-siap menerima berkah keuntungan dari penutupan Liberty Reserve ini. Menurut Ahli CyberCrime Brian Krebs, domain registrasi Liberty Reserve dan beberapa situs penukaran mata uang digital mengarah ke Shadowserver.org, organisasi yang memerangi kejahatan komputer global. Salah satu hacker mengatakan bahwa penutupan Liberty Reserve merupakan salah satu kejadian terbesar dalam sejarah e-currency.

Name Server Liberty Reserve saat ini mengarah ke ns1.sinkhole.shadowserver.org dan ns2.sinkhole.shadowserver.org. Situs- situs lainnya yang mengarah ke name server yang sama antara lain milenia-finance.com, asiangold.com, exchangezone.com, moneycentralmarket.com and swiftexchanger.com Kreb mengatakan bahwa selama seminggu ini shadowserver.org mengalami serangan massive. Mungkin hal itu dilakukan oleh para hacker yang kehilangan uangnya.

OK ! Saat ini Liberty Reserve sudah menjadi sejarah. Lalu bagaimana pasca penutupan Liberty Reserve?

Saat ini pemberantasan narkoba dan kejahatan dunia maya menjadi salah satu tujuan utama dari kepolisian dibawah kepemimpinan Jendral Titto Karnavian. Pemerintah mengawasi extra ketat kegiatan export import, keluar masuknya WNA, dan lain-lain.

Di tengah-tengah gencarnya pemerintah memberantas narkoba, mungkin kita lupa satu hal dari drama penutupan Liberty Reserve yang salah satu alasannya adalah menjadi basis pencucian uang dari bisnis narkoba dan kejahatan dunia maya.

Banyak e-Currrency yang mirip dengan Liberty Reserve dan yang paling popular pasca ditutupnya Liberty Reserve adalah Perfectmoney atau yang akrab dengan sebutan PM. Perfectmoney sangat mirip dengan Libertyreserve, PM mempunyai nilai tukar hanya pada changer-changer dan merchant tertentu yang mempunyai kerjasama dengan pihak Perfectmoney. Bahkan saat ini banyak broker forex luar negeri yang menerima pembayaran via PM. PM menembak matauang USD, Euro, dan Bitcoin dimana sirkulasi keuangan pada PM tidak diawasi oleh Bank. Tidak diawasinya oleh Bank dalam hal ini adalah pemerintah, menjadikan PM menarik untuk dipakai sebagai pembayaran-pembayaran dari kejahatan narkoba dan dunia maya.

Tentu kita masih ingat ketika Kementerian Keuangan AS mengatakan, akun anonim menggunakan LR untuk jualbeli software peretas informasi personal dan menyerang institusi fi nansial. Jaringan pencuri uang via ATM di 27 negara sebesar US$ 45 juta beberapa waktu lalu, memakai LR untuk mentrasfer hasil jarahan mereka. Kementerian Keuangan AS mengatakan, akun anonim menggunakan LR untuk jualbeli software peretas informasi personal dan menyerang institusi fi nansial. Jaringan pencuri uang via ATM di 27 negara sebesar US$ 45 juta beberapa waktu lalu, memakai LR untuk mentrasfer hasil jarahan mereka.

Pertanyaannya, mengapa para pelaku menggunakan LR saat itu? karena minimnya pengawasan sirkulasi keuangan yang melibatkan LR atau Libery Reserve. Hal seperti itupun tentunya terjadi pada PM.

Banyaknya peretas memperjualbelikan malware dan lain sebagainya dari kejahatan mereka seperti data credit card atau akun bank menggunakan PM. Kejahatan narkoba dan dunia maya melibatkan organisasi atau jaringan besar internasional. Untuk meminimalisir resiko terbacanya gerakannya, mereka menggunakan PM.

Beberapa orang asing dari africa mengaku biasa menyelundupkan narkoba menggunakan kurir WNI dengan cara menaruh barang tersebut di bawah badan kapal, dan dia akan membayar kurir dengan menggunakan PM jika jumlahnya besar.

Sejauh ini pemerintah belum mengeluarkan regulasi untuk transaksi online menggunakan PM. Ini disebabkan karena boleh jadi pihak berwajib belum membaca modus kejahatan ini atau bisa jadi dalam kasus ini membutuhkan pendalaman yang lebih. Dengan pengawasan dan regulasi tentunya akan meminimalisir dari resiko peredaran narkoba dan kerugian pajak.

READ  20 Ribu Balita di Cirebon Menderita Stunting

Leave A Reply

Your email address will not be published.