Penakhatulistiwa.com – Keberadaan sampah di ruas jalan sekitar Syekh Datuk Kahfi Plered, Kabupaten Cirebon, menumpuk di setiap harinya semkin meresahkan lingkungan sekitar.
Akibatnya, sejumlah pengguna jalan dan pengendara terpaksa menghindari tumpukan sampah untuk bisa melewati jalan tersebut. Bahkan baunya pun sangat menyengat sehingga sama sekali tidak memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang lewat.
Oleh karena itu, salah seorang pengguna jalan, Hanito (58) menuturkan, bahwa membuang sampah di bahu jalan tersebut seharusnya tidak diperbolehkan. Kata dia, lantaran bau menyengat sampah dapat mengganggu aktifitas pengguna jalan. “Sampah ini dari berbagai tempat mas, sehingga bau tidak sedap mengganggu aktifitas pengguna jalan,” kata dia kepada Penakhatulistiwa.com di sela-sela aktivitasnya, Kamis (14/3/2019).
Dijelaskannya, hampir setiap harinya sampah selalu menumpuk di ruas jalan tersebut. “Rutin mas, sampah ini ada di jalan ini dan kalau siang ada yang ngakunya, sore juga sampah numpuk lagi,” ungkapnya.
Dia berharap agar jalan tersebut terbebas dari sampah. “Saya kepengennya lancar, pemandangan bagus, dan tidak ada lagi sampah yang berserakan di ruas jalan atau trotoar,” jelasnya.
Tak hanya itu, salah seorang pegawai klinik kesehatan, Ani (26) mengatakan, dirinya merasa terganggu akan keberadaan sampah, lantaran bau tidak sedap mengelilingi indera penciumannya. “Apalagi disini tempat berobat, jadi kalau banyak sampah di depan tidak enak baunya,” ujarnya.
Bahkan menurut dia, sampah tersebut sangatlah mengganggu ke pasien yang berkunjung di tempat klinik kesehatan. “Karena sebenarnya saya sudah tidak nyaman dengan bau sampah, mau bagaimana lagi susah juga ngasih tau kepada orang-orang yang membuang sampah di depan jalan itu,” katanya dengan nada keluh kesah terhadap bau sampah tersebut.
Kata dia, ia sering melihat beberapa pengguna jalan kerap sekali membuang sampah di ruas jalan tersebut. “Banyak yang pengguna jalan itu sambil lewat membuang sampah, terkadang saya suka lihat orang seperti itu sih,” ungkapnya.
Ia berharap agar tidak ada lagi orang yang membuang sampah di ruas jalan atau trotoar tersebut. “Karena mengganggu banget, tidak enak dilihatnya dan jalan ini kan tempat lalu lintas. Bahkan untuk belok aja pengendara bermotor susah karena sampah berserakan di jalan itu,” tuturnya.
Ditempat yang sama, Diah (25) menuturkan, keberadaan sampah di tengah-tengah trotoar hingga jalan, baginya sangat mengganggu.
Bahkan menurutnya, pasien juga terganggu akan bau menyengat sampah tepat di hadapan klinik tersebut. “Disini kan tempat klinik harus bersih dari kuman-kuman, dari penciuman saja bau, apalagi sampah itu dipandang,” ujar dia.
Dirinya khawatir terhadap penyakit ispa akibat sering menghirup bau yang tidak sedap berasal dari sampah tersebut. “Kita kan pencegahanya menggunakan masker, sering cuci tangan,” tandasnya.
Ia menceritakan, kerap sekali beberapa pengguna sepeda motor membuang sampah di jalan tersebut. “Banyak yang lewat membuang sampah, udah seperti itu sampahnya kebanyakan bahkan sampahnya dibuang tidak diplastikin tuh mas,” terangnya.
Ia juga berharap agar ada tindak lanjut dari Dinas terkait untuk menangani hal itu. “Entah tempat pembuangan sampah untuk masyarakat yang dekat, mungkin kalau misalkan masyarakatnya terlalu jauh buangnya (sampah), dan lebih ditingkatkan kesadaran masyarakatnya saja,” tandasnya. Mu