Pena Khatulistiwa
Menggores Sejarah Peradapan

Keindahan Alam Gunung Bromo

Penakhatulistiwa.com – Nuansa keindahan alam yang berada di Provinsi Jawa timur sepertinya tidak bisa dipungkiri oleh pecinta alam. Seperti di Probolinggo yang dikenal dengan daya tarik Gunurig Bromo yang terletak di Kawasan Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru. Luas kawasan taman nasional ini adalah 58.000 hektar, membentang di Kabupaten Malang,

Pasuruan, Probolinggo dan Kabupaten Lumajang. Kawasan ini merupakan daerah tujuan wisata utama di Jawa Timur dengan keindahan Gunung Bromo sebagai pusatnya. Gunung Bromo dikelilingi oleh lautan pasir seluas 5.290 hektar yang sesungguhnya juga merupakan suatu kaldera. Panoramanya sangat memikat, di tengah- tengah laut pasir ini menjulang Gunung Bromo setinggi 2.332 meter dari permukaan laut. Untuk mencapai Gunung Bromo wisatawan dapat masuk dari empat kabupaten tersebut.

Related Posts
1 of 519

Namun yang paling diminati adalah masuk dari Pasuruan lewat Wonokitri dan Tosari. Biasanya wisatawan mulai meninggalkan Tosari atau Wonokitri sekitar pukul 03.30 dini hari. Sesampainya di Penanjakan wisatawan dapat melihat matahari terbit di celah Gunung Bromo. Puas melihat matahari terbit, perjalanan dapat dilanjutkan menuju Iautan pasir dan naik ke bibir kawah melewati 247 anak tangga beton dengan menyewa kuda atau berjalan kaki. Pintu masuk yang lain menuju Gunung Bromo dapat melalui Tongas. Probolinggo. Desa terakhir yang bisa dicapai dengan kendaraan beroda 4 adalah Cemorolawang. Dari desa ini perjalanan ke Gunung Bromo dilanjutkan dengan jalan kaki atau berkuda sejauh 2,5 km melintasi laut pasir menuju bibir kawah Gunung Bromo. Penduduk asli di sekitar Gunung Bromo (masyarakat Tengger) memiliki tradisi Upacara ritual Yadnya Kasada yang diadakan setahun sekali sesuai perhitungan tahun mereka. Obyek wisata alam disekitar Gunung Bromo adalah air terjun Madakaripura yang oleh sebagian masyarakat dipercaya sebagai tempat bertapanya Gajah Mada di era kejayaan Majapahit. Madakaripura berada pada ketinggian 620 dpi terletak di desa Sapih, Kec. Lumbang. Bagi pencinta olah raga petualang, rafting menyusuri S. Pekalen sejauh 9 km akan menjadi pilihan lain untuk dicoba. Probolinggo juga dikenal sebagai daerah penghasil buah mangga dan anggur.

Selain itu ada Pasuruan yang terletak 60 km arah tenggara Surabaya, merupakan pintu masuk ke kawasan Bromo dari arah barat. Dari Gunung Penanjakan dapat dinikmati panorama Gunung Bromo yang indah. Gunung Bromo dikelilingi laut pasir yang luas dengan latar belakang Gunung Semeru, 3676 m dari permukaan laut (gunung tertinggi di Jawa). Bila cuaca baik dari Gunung Penanjakan wisatawan dapat menikmati keindahan matahari terbit yang mempesona. Momen ini sangat diburu dan digemari oleh wisatawan mancanegara.

Adapun Lumajang yang juga menjadi Daya Tarik wisata alam. Seperti yang ramai dikunjungi antara lain segitiga ranu yaitu Ranu Pakis. Ranu Bedali dan Ranu Klakah. Di Ranu Klakah selain obyek wisata berupa telaga, juga tersedia fasilitas pemancingan. Bagi pencinta wisata alam mendaki gunung, dari Ranu Pane inilah para pendaki memulai perjalanannya menuju puncak Gunung Semeru. Daya tarik wisata lain yang cukup dikenal adalah Pura Mandara Giri, sebuah pura yang banyak didatangi oleh umat Hindu di Bali.

Ulang tahun Pura Mandara Giri (Piodalan) merupakan upacara keagamaan yang didatangi oleh umat Hindu seluruh Indonesia dan diminati oleh wisatawan asing karena banyak menyajikan kesenian tradisional sebagai bagian dari upacara. Lumajang juga memiliki air terjun yang sangat indah yaitu Air Terjun (Tumpak) Sewu, disamping itu Lumajang juga dikenal sebagai daerah penghasil pisang, terutama Pisang Agung.

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur

READ  Ketua Muaythai Surabaya Janjikan Bonus Khusus Atlet Porprov

Leave A Reply

Your email address will not be published.