Pena Khatulistiwa
Menggores Sejarah Peradapan

Pertemuan Deadlock, KONI Surabaya Ambil Jalur Tengah Konflik PBSI Surabaya

Penakhatulistiwa.com – Pertemuan antara kedua klub -klub yang sedang mengalami konflik internal di tubuh Pengkot PBSI Surabaya dengan agenda verifikasi data keabsahan klub yang difasilitasi KONI Kota Surabaya di Kantor KONI Surabaya, menemui jalan buntu alias deadlock.

Beberapa klub yang berniat mendongkel Ketua Pengkot PBSI Bayu Wira, lebih banyak beradu argumen, ketimbang menyodorkan fakta-fakta tentang keabsahan klub-klub peserta muskotlub yang digulirkannya.

Related Posts
1 of 511

Di sisi lain, klub-klub yang pro ketua PBSI Surabaya mengedepankan data-data. Akibatnya, pertemuan sempat memanas, dan menemui jalan buntu. Sehingga, pertemuan dengan agenda verifikasi keabsahan oleh KONI mentah lagi.

Karena tak menghasilkan keputusan apa-apa, akhirnya kedua kubu yang berseteru sepakat menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada KONI .

Apapun hasil keputusan KONI kedua kubu akan menerima dengan lapang dada atau legowo. Bahkan, kesepakatan itu diwujudkan dengan menanda tangani surat kesepakatan.

Katua KONI Surabaya Hoslih Abdullah, ketika dikonfirmasi usai pertemuan membenarkan kalau pertemuan dengan agenda memverifikasi data keabsahan klub-klub belum menghasilkan keputusan. Tapi, Cak Dul, panggilan akrab Hoslih Abdullah melihat masih ada semangat dari klub-klub yang berseteru untuk memajukan bulu tangkis di Surabaya.

“Pertemuan kedua ini memang belum menghasilkan keputusan apa-apa. Tapi, masih akan digelar pertemuan lanjutan Senin (1/4) depan,”ujar Cak Dul, sabtu (23/3).

Soal kesepakatan klub- klub yang berseteru menyerahkan semua keputusan kepada KONI untuk mengakhiri konflik di internal PBSI Surabaya, Cak Dullah menegaskan, ini bukan bentuk intervensi atau campur tangan KONI ke cabor-cabor anggotanya.

“KONI sebenarnya tak masuk urusan itu. KONI hanya sebagai penengah saja, tidak memihah salah satu kubu. Karena itu, KONI akan menyelesaikan persoalan ini dengan mengacu pada AD/ART dan Peraturan Organisasi (PO) Pengkot PBSI Surabaya,” tegas Cak Dul.

Artinya, lanjut dia, untuk menentukan keabsahan klub-klub peserta muskotlub yang digelar di Hotel Narita, 6 Februari lalu, akan dlihat dulu AD/ART dan PO.

“Kalau klub-klub itu sah dan pelaksanaan muskotlub sesuai AD/ART dan PO, ya harus diterima dengan lapang dada. Dan sebaliknya,” imbuh Cak Dul.

Untuk itu, lanjut dia, pendapat KONI Surabaya nanti akan disampaikan ke klub-klub dan pengkot PBSI Surabaya. “Senin (1/4) depan klub -klub kita undang lagi untuk mendengarkan pendapat dari KONI,” tandas dia.

Ketua Pengkot PBSI Surabaya, Bayu Wira ketika dikonfirmasi usai pertemuan mengatakan, pertemuan kedua kemarin deadlock. Agendanya, sebenarnya untuk terkait data keabsahan kkub-klub. Tapi, pihak sebelah masih ngotot berargumen.

“Karena itu ada kesepakatan kedua kubu menyerahkan keputusan kepada KONI. Tentunya mengacu pada peraturan AD/ART dan PO,” tegasnya.

Sementara, beberapa klub-klub yang melontarkan muskotlub, hingga terpilihnya Edwin Tri Tjahjono informasinya akan dilantik oleh Pengprov PBSI Jatim, meski tak ada rekomendasi dari KONI Surabaya.

“Rekomnya masiha dalam proses di KONI,” kata Edwin kala itu. Red

READ  Kunker di Kediri, Kakanwil Buka Puasa Bersama UPT Korwil

Leave A Reply

Your email address will not be published.