Penakhatulistiwa.com – Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan para petani Kabupaten Cirebon, Menteri Pertanian Republik Indonesia, Amran Sulaiman menghadiri acara apresiasi dan sinkronisasi program Kementerian Pertanian 2019 di Jawa Barat, pertanian modern, maju dan lestari, Petani Kabupaten Cirebon sejahtera di Stadion Rangga Jati, Sumber, Kamis (28/3/2019).
Meski dalam kegiatan tersebut sempat diguyur hujan, para petani antusias menyambut kegiatan tersebut.Kendati demikian, beberapa bantuan tersebut sekitar kurang lebih 6000 bibit pohon kelapa, 27 traktor, sekitar 50 kambing, 3040.000 ayam kampung dan lain sebagainya.
Dalam kegiatan tersebut dihadiri kurang lebih 6000 petani Kabupaten Cirebon, yang meliputi para santri tani Milenial, kelompok wanita tani (KWT), Para penyuluh lapangan (PPL), Forkompinda Kabupaten Cirebon, Kepala OPD Pemerintahan Kabupaten Cirebon dan Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Menteri Pertanian Republik Indonesia, Amran Sulaiman mengatakan, total bantuan Kabupaten Cirebon saat ini 27 miliar, 3040.000 ekor ayam kampung, benih, kambing, bibit kelapa.Selanjutnya, dia menyampaikan, bantuan selama 4 tahun dalam Pemerintahan Presiden Jokowi Dodo-Jusuf Kalla.
Menurutnya, Jawa Barat merupakan lumbung pangan dan penentu pangan Indonesia, sehingga pihaknya mengunjungi Kabupaten Cirebon. “Cirebon adalah penentu pangan Jawa Barat dan Indonesia, kami tahu orang Cirebon orang ulet, baik, petarung (gigih) buktinya, banyak orang Cirebon berkiprah di kancah nasional,” kata dia saat memberikan sambutan diiringi tepuk tangan para tani.
Dalam sambutanya, ia juga menyampaikan, dalam pencapaian Pemerintah dalam 4 tahun perjalanan Kementerian Pertanian Republik Indonesia. “Capaian sektor pertanian ada yang namanya inflasi yang menghantui kita, sektor pertanian sebelum Pemerintahan Jokowi-JK bertengger pada 10% terburuk nomor 3 di dunia, Alhamdulillah dibawah tangan dingin Bapak Presiden 2017 turun menjadi 1%,” ungkapnya diiringi tepuk tangan para tani.
Ia menambahkan, inflasi pangan dan inflasi umum bahkan terendah sepanjang sejarah.
Selanjutnya, kata dia, Pendapatan Sektor Petanian, Pendapatan Domestik Bruto (PDB) di sektor pertanian. Sebelumnya, pendapatan PDB mencapai 9094 triliun dan saat ini pendapatan PDB meningkat menjadi 1462 triliun. “Itu berkat kerja keras kita semua,” jelasnya.
Menurut dia, pihaknya berkomitmen untuk memberantas mavia pangan. “Dan kami blacklist ada 20 dan Insyaallah ada 21 lagi kami akan black list setelah 1 bulan kedepan,” tegasnya.
Ia menjelaskan, sebanyak 782 yang telah diproses hukum baik perorangan maupun perusahaan. “Yang kita kirim ke penjara 409 orang, tidak ada kompromi bagi yang ingin mempermainkan nasib warga kecil,” tegasnya diiringi tepuk tangan para petani.
Karena itu, pihaknya telah melakukan puasa anggaran yang tak lain demi mengutamakan kesejahteraan para petani. Bahkan menurutnya, biaya perjalanan dinas pun telah dikurangi 800 miliar per tahun.Kemudian, biaya rehab kantor telah dikurangi 200 milyar.
“Biaya salam-salaman, kami cabut semua. Kami berikan kepada para petani. Totalnya 4,1 triliun. Kami cabut, serahkan petani, kami dahulukan petani sehingga ada bibit kita bagi sekarang ini nanti generasi petani milenial menikmati perjuangan kita ini,” ujarnya.
Hal itu, menurutnya, merupakan perintah Presiden Jokowi Dodo. Harus tegas dalam membela para petani dan membela rakyat kecil. “Kami tidak beri ruang yang ingin mempermainkan nasib petani,” pungkasnya.
Adapun pendapatan pertanian naik mencapai 460 triliun, dan ekspor naik 29% pertahun. “Ekspor kita di tahun 2013, 33 triliun sebelum pemerintahan Bapak Jokowi, hari ini ekspor kita tercatat di BPS 42 juta ton, dulu 33 juta ton naik 10 juta ton,” terangnya. Mu