Pena Khatulistiwa
Menggores Sejarah Peradapan

Peristiwa Sejarah di Bulan Ramadhan (Bagian 1)

Penakhatulistiwa.com – Bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia yang memiliki banyak keutamaan. Pada bulan ini umat Islam diwajibkan berpuasa, menahan diri dari hal-hal yang semulanya boleh untuk tidak dilakukan demi menaati Rabb semesta alam. Selain dikenal dengan bulan ibadah, bulan ini juga merupakan bulan bersejarah bagi umat Islam. Banyak persitiwa-peristiwa besar dalam sejarah Islam terjadi pada bulan ini. Berikut ini beberapa peristiwa besar dalam sejarah Islam yang terjadi pada bulan Ramadhan.

Perang Badar

Related Posts
1 of 483

Kalau kita kumpulkan semua peristiwa-peristiwa sejarah Islam yang terjadi di bulan Ramadhan, tentu saja kisah Perang Badar adalah peritiwa yang paling terkenal dan sangat banyak terdapat hikmah dan pelajaran.

Perang ini adalah perang besar pertama yang terjadi antara orang-orang yang beriman dengan orang-orang kafir, yang ingkar kepada Allah. Tidak ada satu pun orang munafik yang turut serta dalam perang ini, sehingga Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjamin setiap sahabat yang wafat di Perang Badar adalah syuhada dan dijamin surga.

Awalnya Rasulullah dan para sahabatnya tidak mengira akan terjadi peperangan, beliau beserta para sahabat hanya ingin mencegat kafilah dagang Quraisy yang dipimpin oleh Abu Sufyan dengan harta 1000 ekor onta yang disesaki harta senilai 50.000 dinar emas. Alasan pencegatan ini adalah orang-orang Quraisy adalah orang kafir yang mengumandangkan peperangan terhadap umat Islam (kafir harbi), merampas harta mereka ketika di Mekah, dan mengusir mereka dari wilayah tersebut. Tidak disangka ternyata berita pencegatan ini sampai ke telinga pembesar-pembesar Quraisy di Mekah. Mereka pun keluar dengan kekuatan besar menghadapi pasukan muslim.

Bertemulah dua pasukannya yang tidak imbang jumlahnya; pasukan Islam 314 orang dan pasukan Mekah berjumlah 1300 orang. Rasulullah sempat merasa khawatir akan hal ini, beliau juga belum menyaksikan loyalitas penduduk (pasukan) Madinah di tengah masa-masa sulit. Adapun pasukan Mekah beliau tahu karena telah bersama-sama mengalami masa-masa sulit, sehingga ketika Abu Bakar dan Umar yang meyakinkan Rasulullah, Rasulullah belum merasa puas, Rasulullah menunggu reaksi pasukan Madinah.

Akhirnya berbicaralah salah seorang Anshar, al-Miqdad bin ‘Amr seraya berkata, “Wahai Rasulullah, majulah terus sesuai apa yang diperintahkan Allah kepada anda. Kami akan bersama Anda. Demi Allah, kami tidak akan mengatakan sebagaimana perkataan Bani Israil kepada Musa: ‘Pergi saja kamu, wahai Musa bersama Rab-mu (Allah) berperanglah kalian berdua, biar kami duduk menanti di sini saja.” Kemudian al-Miqdad melanjutkan: “Tetapi pegilah Anda bersama Rab Anda (Allah), lalu berperanglah kalian berdua, dan kami akan ikut berperang bersama kalian berdua. Demi Dzat Yang mengutusmu dengan kebenaran, andai Anda pergi membawa kami ke dasar sumur yang gelap, kami pun siap bertempur bersama Anda hingga Anda bisa mencapai tempat itu.”

Pada malam 17 Ramadhan 2H, Rasulullah menyibukkan diri dengan doa untuk pertempuran esok hari. Beliau mendoakan dan menyebutkan satu per satu nama-nama tokoh Quraisy, Abu Jahl dll agar dibinaskan di pertempuran esok hari. Benar saja, tidak satu pun nama yang beliau sebutkan melainkan tewas di Badr.

Keesokan harinya berkecamuklah peperangan, lemparan tombak dan gemertak pedang yang beradu memenuhi medan Badar. Dengan jumlah yang sangat minim, pasukan Islam sempat terdesak dan berpotensi mengalami kekalahan. Akhirnya, Allah turunkan bala bantuan dengan diturunkannya pasukan langit yaitu para malaikat. Tidak tanggung-tanggung, pemimpinnya para malaikat pun, Malaikat Jibril, turun dari langit dan ikut serta dalam peperangan. Rasulullah bersabda, “Bergembiralah wahai Abu Bakar, pertolongan Allah sudah dating. Ini Jibril sedang memegang tengkuk kuda guna memacunya, yang pada gigi serinya terdapat debu.”

Allah pun memenangkan pembela-pembela agamanya dan menghinakan pasukan iblis. Tewaslah semua pembesar-pembesar Quraisy yang turut serta dalam peperangan sehingga meninggalkan duka yang mndalam dan mental yang jatuh di kalangan orang-orang Mekah.

READ  Asrama Tahfidz Qur'an Berdiri di Bekas Kandang Kambing

Leave A Reply

Your email address will not be published.