Pena Khatulistiwa
Menggores Sejarah Peradapan

Kejeniusan La Nyalla Pimpin Organisasi Pemuda Pancasila dan KADIN

Penakjatulistiwa.com – Mewarnai adalah salah satu ciri La Nyalla. Itulah yang terjadi ketika sosok La Nyalla yang juga pengusaha dipercaya memimpin Pemuda Pancasila Jawa Timur. Ormas yang dulunya dikenal tempat berkumpulnya pemuda urakan dan preman, disulap oleh La Nyalla menjadi tempat berkumpulnya para pemuda Pancasilais yang berjiwa entrepreneur.

Semua ketua Pemuda Pancasila di tingkat Kota dan Kabupaten di Jatim didorong untuk mendirikan badan usaha. Apakah itu di bidang jasa, pengadaan atau lainnya. Yang berminat di bidang konstruksi, didorong untuk terlibat aktif di organisasi profesi. Termasuk mendorong anggota dan kadernya untuk bergabung di DPC Gepeknas di tingkat Kota dan Kabuapten.

Related Posts
1 of 514

Hasilnya? Pemuda Pancasila Jatim pun menjadi salah satu yang mapan dan besar di antara Pemuda Pancasila di provinsi lain di Indonesia.

Setiap musyawarah wilayah, selalu di helat di gedung besar yang dapat menampung belasan ribu peserta. Dengan dana swadaya. Seperti terlihat dalam Muswil pada bulan Maret 2017 lalu. Sedikitnya 15 ribu kader dan anggota Pemuda Pancasila menyesaki ballroom Jatim Expo di Surabaya.

La Nyalla dan KADIN Jatim

Saat memimpin KADIN Jatim, La Nyalla merasa jiwa kepemimpinannya makin terasah. Ketua Umum Asosiasi Tenaga Ahli Konstruksi (ATAKI) Jatim periode 2004-2009 itu bertekad membuat KADIN Jatim benar-benar sebagai organisasi payung para pengusaha di Jatim. Yang mengayomi dan menjawab kebutuhan dan tantangan para pengusaha di Jatim.

La Nyalla pun menggagas lahirnya Kadin Institute di Jatim. Pusat pendidikan dan pelatihan para calon pengusaha dan para pengusaha UKM/UMKM. Kadin Institute dibuat untuk mempercepat lahirnya pengusaha-pengusaha baru di Jatim.

Di benak La Nyalla, Indonesia membutuhkan banyak wirausahawan baru. Karena saat ini, jumlah pengusaha di Indonesia baru sekitar 1,7 persen dari total populasi. Bandingkan dengan Singapura yang sudah mencapai 7 persen. Malaysia 5 persen. Thailand 3 persen. Sedangkan Jepang sudah mencapai 10 persen dan Amerika Serikat di angka 12 persen.

“Indonesia masih sangat jauh tertinggal. Untuk mencapai angka 4 persen, dibutuhkan sekitar 6 juta pengusaha baru. Mudah-mudahan dari 6 juta pengusaha baru itu, di antaranya akan lahir dari Jatim,” ujar La Nyalla optimis.

Alhasil, bangunan megah tepat di samping Graha KADIN Jatim itu mendapat apresiasi dari KADIN Indonesia. Karena KADIN Jatim menjadi satu-satunya KADIN Provinsi di seluruh Indonesia yang memiliki lembaga pencetak wirausahawan.

Di era La Nyalla, KADIN Jatim juga sukses menggerakkan misi dagang antar provinsi. La Nyalla membawa para pengusaha skala kecil dan menengah asal Jatim untuk memasarkan produknya di seluruh Indonesia. Caranya, KADIN Jatim membuka kantor perwakilan dagang Jatim di 25 provinsi di Indonesia.

Misi dagang itu mampu meningkatkan volume perdagangan Jatim hingga Rp. 600 milyar per tahun. Karena itu, Juli 2017 lalu, La Nyalla mendapatkan gelar Bapak UMKM Jatim dari asosiasi pengusaha kecil dan menengah Jatim. Red

READ  Sebut Money Politik, Kepala Kesbangpol Kab Cirebon Terima 20 Aduan Pasca Pilwu

Leave A Reply

Your email address will not be published.