Pena Khatulistiwa
Menggores Sejarah Peradapan

Anggaran Pemilihan Kuwu Kab Cirebon Sebesar 20,5 M

Penakhatulistiwa.com – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Cirebon, melalui Kepala Seksi Keuangan dan Administrasi Desa, Sunanto menjelaskan, bahwa 177 Desa akan mengikuti Pemilih Kuwu (Pilwu) serentak akan dilakukan pada Oktober 2019 mendatang.

Sunanto menambahkan, pada Agustus 2019 nanti dibentuknya panitia Pilwu tersebut. “Nanti ada juklas dan juklisnya, cuma masih ada sedikit perubahan. Kalau untuk Pergub sudah ada,” kata Sunanto kepada awak media ini di ruang kerjanya, Rabu (3/7) siang.

Related Posts
1 of 545

Dirinya menjelaskan, terkait anggaran Pilwu nanti sebesar 20,5 miliar yang bersumber dari APBD untuk 177 Desa yang mengikuti Pilwu 2019.

Tambahnya, untuk rencana pelantikan Kuwu yang terpilih pada Desember 2019 nanti.

Tak hanya itu, Sunanto juga menyebut, sedangkan dana terendah yang diterima Desa yang mengikuti Pilwu tersebut yakni Desa Rawagatel, Kecamatan Arjawinangun sebesar 92 juta sekian.

Kendati demikian, untuk dana Pilwu yang tertinggi diterima oleh Desa Palimanan Barat, Kecamatan Gempol sebesar 147 juta sekian.

Menurut Sunanto, pengaruh besar dan kecilnya biaya tersebut karena jumlah hak suara disetiap daerah masing-masing berbeda. “Jadi itu penentunya. Kalau dirata-rata dari 20,5 miliar, jika dirata-rata sekitar 100 jutaan,” jelas Sunanto.

Dana tersebut, kata Sunanto, bisa dicairkan dan diajukan setelah dibentuknya tim Pilwu. “Mungkin setelah bulan Agustus, jadi sampai proses itu bisa diajukan di bulan Agustus,” tandasnya.

Sunanto berharap dalam pelakasanaan Pilwu serentak nanti bisa terwujudnya adil, jujur, transparan dan tanpa biaya.

“Karena dengan jumlah tidak kecil (20,5 miliar) semoga bisa. Cuman kita juga tidak bisa, barangkali ada kebutuhan lainya yang tidak terduga yang tidak dipikirkan kami,” ujarnya.

“Semoga bisa dari dana lainya seperti, PAD Desa. Dan semoga juga tidak dari calon Kuwu biayanya. Biar mereka (calon Kuwu) bebas biaya,” tambahnya.

Hal tersebut, kata Sunanto, untuk memberikan kesempatan masyarakat yang tidak mampu secara finansialnya, untuk maju dalam Pilwu nanti. “Biar ada orang tidak mampu yang punya potensi, yang mau bisa berkeinginan memajukan desanya. Dengan pola seperti ini, semoga mendapatkan pemimpin yang baik,” pungkasnya.

Artinya menurut Sunanto, bagi warga negara Indonesia bisa mencalonkan diri sebagai Kuwu. “Kalau memenuhi syarat bisa, jadi untuk menemukan orang-orang berkeinganan mencalonkan diri sebagai Kuwu. Semoga dengan cara seperti ini, bisa lebih baik lagi hasil dari Pilwu tersebut,” terangnya.

Menurutnya, bahwa Pilwu tersebut merupakan hajat masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Cirebon. “Saling bareng-bareng menjaga keamanan dan kondusifitas wilayah. Jangan sampai pasca Pilwu, tetangga sama tetangga pilhanya berbeda terus bisa-bisa berantem, lebih cerdas dalam demokrasi,” tuturnya.

“Pilihan boleh berbeda tetapi kita tetap bersaudara,” tambah Sunanto sambil tersenyum. Mu

READ  Operasi Lilin Semeru 2018, Angka Kejahatan di Jawa Timur Meningkat

Leave A Reply

Your email address will not be published.