Penakhatulistiwa.com – Perhimpunan Pelajar Indonesia-Turki (PPI Turki) akan melakukan kegiatan sosial bertema Mentari dari Turki pada Masyarakat Desa Meulingge pada 13-20 Agustus 2019 di Pulo Aceh.
Ketua Umum PPI Turki, Darlis Aziz melalui saluran WA menyampaikan bahwa agenda ini merupakan agenda tahunan yang sudah diagendakan oleh PPI Turki.
“Untuk tahun 2019 sendiri merupakan yg ke-3 kalinya dilaksanakan setelah di Banten, Babel, dan sekarang di Aceh. Kedepan, kita berharap program ini menjadi penguatan (empowering) bagi masyarakat desa, terutama di daerah terpencil,” ujar Darlis
Apalagi Pulo Aceh merupakan kawasan yang masuk daerah 3 T (Tertinggal, Terdepan, dan Terbelakang), oleh karena itu untuk tahun ini tema yang kita angkat adalah PPI Turki untuk Daerah 3 T.
Selain itu prospek yang diharapkan kedepan adalah muncul dan adanya jaringan and match antara pengusaha-pengusaha dan İnvestor di Turki bisa masuk ke daerah yang sudah kita laksanakan Baksos ini karena kita tidak ingin program ini berhenti dengan baksos saja akan tetapi menjadi Sustainable Project.
Sementara, M. Rusydi Siregar sebagai Ketua Pelaksana dan Koordinator Lapangan dalam program Mentari dari Turki mengatakan bahwa hasil audiensi dengan Bupati Aceh Besar dan Camat Pulo Aceh sangat positif dan disambut dengan baik.
“Tanggapan positif dari Bapak Bupati Aceh Besar, Ir. Mawardi Ali sangat membantu program dan kegiatan baksos kita nantinya,” kata Rusydi.
Menurut Rusydi, kegiatan sosial ini dapat meningkatkan dan memajukan ekowisata Masyarakat di Aceh, khususnya Aceh Besar.
Pemerintah daerah sangat mendukung penuh kegiatan ini sebagai media untuk memajukan desa, khususnya Desa Meulingge, Pulo Aceh sebagai desa yang memiliki aset wisata yang begitu besar dan luar biasa.
Melalui kegiatan sosial ini juga diharapkan adanya kolaborasi dan sinerji antara Perhimpunan Pelajar Indonesia Turki (PPI Turki) dengan beberapa lembaga dan organisasi kepemudaan terkait di Aceh.
Kegiatan sosial ini berisi tentang kegiatan-kegiatan pengembangan masyarakat dengan mengajak seluruh Masyarakat Pulo Aceh melalui pengenalan dan pemanfaatan potensi-potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki Aceh.
“Insyaallah, program ini akan kita adakan setiap tahun dan mendorong sekaligus membentuk Desa Meulingge sebagai desa wisata dan destinasi wisata di Indonesia,” ungkap Rusydi
Tujuan kegiatan ini adalah PPI menjadikan Meulingge sebagai desa wisata dan destinasi wisata di Indonesia, menjalin kerjasama dua negara Indonesia dan Turki terkait ekonomi, sosial, dan budaya, serta meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian Masyarakat Pulo Aceh.
Program ini, selain melibatkan Pemerintah Daerah dan Nasional, juga bekerja sama dan melibatkan beberapa lembaga terkait seperti Civitas Universitas Syiah Kuala (Unsyiah). Komite Nasional Pemuda Indonesia Aceh, (KNPI Aceh) Forum Aceh Menulis (FAMe), Ikatan Masyarakat Aceh-Turki (Ikamat), Himpunan Mahasiswa Aceh Besar (HIMAB). Lentera Muda Aceh (LMA). Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Aceh Besar (KAMMI ABES). Red