Pena Khatulistiwa
Menggores Sejarah Peradapan

Ekspor Benih Lobster Dibuka, Faisal Basri Beri Tanggapan

Jakarta, penakhatulistiwa – Pengamat Ekonomi Faisal Basri menanggapi hal tersebut dengan keberatan. Menurut Faisal, dibukanya ekspor benih lobster dapat merusak lingkungan.

“Lobster ini kan di alam. Nanti kalau jadi diekspor rusak tuh lingkungan, telur-telur lobster itu rusak lah itu,” kata Faisal di Kementerian Keuangan, Selasa (10/12/2019).

Related Posts
1 of 287

“Belum dua bulan kabinet ada justru (larangan) ekspor benih lobster dicabut. Udah gila ini,” imbuhnya.

Faisal juga menjelaskan, jutaan benih lobster yang dimiliki Indonesia harusnya dipelihara dan dibesarkan. Setelah itu, baru dijual agar memiliki nilai yang tinggi.

“Ini kan seperti bayi, anak kambing atau segala macam. Nah harga lobster kan mahal jadi kalau benihnya yang jutaan itu kita pelihara udah jadi dewasa baru kita ekspor kan nilainya tinggi,” tegas Faisal.

Terlebih lagi, sektor perikanan merupakan salah satu dari sedikit sektor yang surplus. Semestinya sektor yang surplus itu bisa ditingkatkan dari sisi ekspor hasil budi daya, bukan benihnya.

“Sektor perikanan itu salah satu dari sedikit yang surplus. Nah ini sumber yang bisa kita tingkatkan penerimaan ekspornya ya kita jual. Bibitnya ya namanya bibit dijual gimana sih gila nggak,” tegasnya.

Faisal menceritakan bahwa untung dari ekspor benih lobster sangat besar, sudah pasti ada mafia dibalik kebijakan ini.

“Untungnya (ekspor benih lobster) besar sekali, lebih besar dari bisnis kapal ilegal. Kapal ilegal mau ditenggelamin juga ruginya sedikit. Tapi kalau lobster itu besar. Tentu aja ada mafianya itu,” tambahnya.

READ  Perpres Direvisi, Fasilitas KBNN Setingkat Menteri

Leave A Reply

Your email address will not be published.