Pena Khatulistiwa
Menggores Sejarah Peradapan

Kasus Novel, Jokowi : Ada Temuan Baru Yang Sudah Menuju Pada Kesimpulan

Jakarta, penakhatulistiwa – Presiden Jokowi mengaku dapat laporan dari Kapolri Jenderal Idham Azis bahwa ada temuan baru dalam kasus penyiraman air keras ke penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Namun ia meminta temuan baru itu agar ditanya ke Polri langsung.

Related Posts
1 of 500

Temuan ini baru disampaikan Idham saat bertemu di Istana kemarin, kata Presiden Jokowi.

“Dijawab ada temuan baru yang sudah menuju pada kesimpulan,” kata Jokowi, di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Selasa (10/12).

Jokowi bertemu dengan Idham kemarin di Istana Merdeka, Jakarta. Jokowi mengaku langsung meminta Idham untuk segera mengumumkan pelaku penyerangan Novel.  Ia minta kasus ini diungkap dalam hitungan hari.

“Saya tidak bicara masalah bulan. Kalau saya bilang secepatnya berarti dalam waktu harian. Udah tanyakan langsung ke sana,” ujarnya.

Jokowi sudah beberapa kali menerima laporan tentang penyelidikan kasus Novel yang sudah berjalan dua tahun lebih. Namun, sampai kemarin sore, Idham juga melaporkan bahwa pelaku belum tertangkap.

Idham langsung meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan, usai bertemu Jokowi. Ia mengutus Kepala Divisi Polri Inspektur Jenderal M. Iqbal untuk berbicara dengan wartawan.

Sementara itu Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Argo Yuwono Menyatakan pihaknya serius dalam proses penyidikan kasus ini. 

“Nanti kita doa bersama, mudah mudahan penyidik nanti ada waktu akan menyampaikan penyidikan tersebut, sangat serius penyidik menangani kasus ini,” kata Argo di Mabes Polri, Selasa (10/12).

Argo menyampaikan pihaknya juga berharap agar kasus penyiraman air keras itu bisa diungkap sesuai dengan harapan Presiden Joko Widodo dan masyarakat.

“Semoga harapan pak presiden dan masyarakat terkait kasus ini terungkap,” ujarnya.

Disampaikan Argo, dalam pertemuan dengan Jokowi di Istana, kemarin (9/12), Kapolri Jenderal Idham Azis juga telah menyampaikan berbagai perkembangan proses pengungkapan.

Termasuk, soal dua metode proses penyelidikan kasus tersebut, yakni induktif dan deduktif. Dalam metode induktif, kata Argo, penyidik telah melakukan penyisiran TKP dan memeriksa 73 saksi.

Tak hanya itu, Argo menjelaskan bahwa rekaman CCTV di sekitar lokasi juga telah dikirimkan ke Australia sebagai bahan perbandingan.

“Tentunya partisipasi masyarkat yang kita tunggu tentunya kita sudah membuat beberapa saluran informasi yang akan kita terima dari masyarakat,” ujar Argo.

Desakan agar Jokowi dan Polri segera mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan datang dari sejumlah pihak. Terutama kelompok aktivis HAM dan antikorupsi. Mereka menganggap pemerintah tidak serius dalam mengusut kasus tersebut.

 

READ  Proyek Indoor 1 Milliar SMKN 6 Surabaya Minta Sumbangan Siswa

Leave A Reply

Your email address will not be published.