Jakarta, penakhatulistiwa – Setelah Ari Askhara dipecat dari jabatan Dirut Utama Garuda Indonesia, kini dia terjerumus kasus wanita simpanan yang diduga berprofesi sebagai pramugari.
Karena Mempunyai kedekatan dengan Ari Askhara, wanita tersebut bertindak mempunyai kuasa dan bertindak semena-mena pada beberapa kolega di Garuda Indonesia.
Zaenal Mutaqin, Ketua Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI) yang juga pramugara Garuda jadi salah satu korban dari tindakan semena-mena si wanita itu.
Setelah diselidiki lebih lanjut, wanita yang saat itu menjadi koordinator business class rupanya tidak menjalani prosedur sesuai SOP saat bertugas ke Jakarta dan menjadi koordinator business class. Akibatnya, wanita tersebut dicopot dari jabatannya yaitu koordinator business class.
“Mungkin di situ dia marah kali ya. Lalu, beberapa waktu kemudian, Ari Askhara ini yang jadi dirut. Memang si wanita ini dekat banget dengan Ari Askhara, bahkan posisinya dinaikkan lagi seperti semula,” kata Zaenal, Kamis (12/12/2019).
Kedekatannya dengan Ari membuat wanita ini makin berani, terlebih lagi saat mendapatkan perlakuan istimewa yang diberi Ari padanya. Hingga suatu hari, secara dadakan jadwal Zaenal terbang ke Jepang selama 3 atau 4 hari dibatalkan tanpa alasan jelas.
Padahal, beberapa waktu sebelumnya Zaenal sudah dijadwalkan terbang ke Jepang. Zaenal mengaku, di bawah kepemimpinan Ari Askhara memang sudah terjadi konflik.
“Schedule saya selama 3 hari enggak diapa-apain, tapi H minus satu berangkat ke Jepang saya langsung diminta standby. Saya enggak protes karena saya pikir nanti juga ada schedule lagi,” ujar Zaenal.
Tapi apa yang terjadi? Selama kurang lebih 4 bulan Zaenal tidak ditugaskan. Saat bagian manajemen ditanya alasannya, jawabnya adalah pembinaan.
“Saya sudah debatkan kenapa saya di-grounded, manajemen bilang itu pembinaan. Pembinaan dari mana, orang disengsarakan apanya yang pembinaan. Ini kan masalah uang, Anda stop uang saya, mau menyengsarakan anak dan keluarga saya di rumah? Pembinaan dilakukan nasihat tapi enggak diputus tunjangan tetap dan enggak tetap saya, kan gitu logikanya,” papar Zaenal.
Bahkan, saat Zaenal menuntut apa dasar hukumnya dia sampai di-grounded, pihak manajemen tetap tidak bisa memberi penjelasan. Sempat ada alasan kenapa Zaenal tidak diterbangkan dalam waktu lama supaya bisa standby sewaktu-waktu bila diminta terbang.
Tapi, menurut Zaenal alasan itu tidak masuk akal. Selama kurang lebih empat bulan tidak ditugaskan, Zaenal mengaku hanya mendapat bayaran sesuai UMP (Upah Minimum Provinsi). Padahal, sudah jadi rahasia umum kalau pendapatan pramugari atau pramugara saat terbang lebih besar dari bayaran berdasarkan UMP.