Pena Khatulistiwa
Menggores Sejarah Peradapan

Desa Cibuntu, Peradapan Zaman Megalitikum Sampai Tempat Ritual Raja-Raja Sunda

Penakhatulistiwa – Desa Cibuntu merupakan sebuah desa yang termasuk unik karena keberadaan desa tersebut merupakan ujung desa dan berada di lereng gunung ciremai, jadi setelah desa cibuntu selanjutnya merupakan hutan pinus yang merupakan area hutan gunung ciremai.Untuk menuju ke desa Cibuntu kalau rute dari Cirebon tahapannya adalah: Cirebon – Sumber(Plangon)-Mandirancan-Paniis-Cibuntu dengan jarak tempuh +/- 30km.

Desa Cibuntu Kuningan tak hanya memiliki wisata alam yang indah, namun ada wisata sejarah yang berada di desa ini. Desa Cibuntu merupakan salah satu Desa Wisata berbasis komunitas terbaik di Indonesia. Masyarakatnya menawarkan keindahan alam yang masih asri.

Related Posts
1 of 253

Wisata sejarah yang ada di desa ini ditandai dengan adanya sejumlah situs peninggalan zaman dulu, yakni salah satunya adalah arca peninggalan sejarah masa Hindu Buddha yang disebut situs Saurip Kidul, Bujal Dayeuh, dan Hulu Dayeuh.  Selain itu ada juga situs Birit Dayeuh dan Situs Cikahuripan (mata air).

Ada yang menarik saat kami mengunjungi situs ini, setelah Team kami melakukan komunikasi supranatural dengan penunggu Situs Saurip Kidul. Kami mendapatkan informasi yang diluar dugaan.

Bahwa situs ini adalah situs tempat peribadatan pada zaman dahulu. Ada beberapa raja yang pernah melakukan ritual peribadatan di tempat ini, yaitu, Raja Wiragati/ Pandawa (Kerajaan Saunggalah), Raden Wisnu, Pangeran Raja Harilwungan, Raja Purba Wisesa dan Sri Baduga Tamperan, dan banyak sekalia raja-raja lain yang pernah melakukan ritual bersemedi di tempat ini.

Jika kita lihat dari beberapa nama raja diatas, mayoritas raja-raja tersebut adalah raja yang pernah memimpin kerajaan di sunda. Salah satunya, Sri Baduga Tamperan, jika menurut sejarawan Prof. Tendy, nama tersebut ada hubungannya dengan Kerjaan Galuh sampai Kerajaan Padjadjaran.

Nama Raja Wiragati/ Pandawa merupakan pendiri dan raja dari kerajaan Saunggalah yang berada di Kuningan, dan banyak lagi informasi-informasi yang menjelaskan tentang tempat ini.

Situs Saurip Kidul ada sebelum para raja-raja menjadikan tempat ini sebagai tempat peribadatan, sehingga kami menyimpulkan bahwa sebenarnya tempat ini sangatlah tua. Jika Raja Wiragati pernah di sini sekitar abad 6-7, bisa jadi tempat ini ada sebelum abad tersebut, yang artinya mungkin tempat ini sudah ada sejak Zaman Megalitikum.

Terdapat 9 titik tempat seperti Situs Saurip Kidul, namun hanya situs lain 8 tiitk masih belum diketahui keberadaannya, dan situs 9 titik ini mengelilingi 1 pusat yang mungkin berada di atas gunung lagi yang menurut informasi dari penunggu situs adalah Sebuah Punden. Namun team mencoba untuk mencari titik punden dan ternyata gagal karena medan yang tidak memungkinkan.

Mengapa kita memperkirakan tempat ini sangat tua, bahkan sampai pada zaman Megalitikum, karena menurut informasi warga, pada tahun 1970an, penah terjadi penjarahan peninggalan-peninggalan yang berbentuk batu besar dan patung lengkap dari atas sampai kaki yang di zarah oleh sekelompok orang yang di angkut dengan 2 truk besar keluar dari Desa Cibuntu.

Semoga hal tersebut tidak terjadi lagi, dan untuk masyarakat ini merupakan warisan leluhur Indonesia.

MARI KITA JAGA, RAWAT DAN MELESTARIKAN WARISAN LELUHUR BANGSA INDONESIA.

Untuk lebih lengkapnya silakan menyaksikan video di bawah ini:

READ  Jelang Pemilu Serentak, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Pimpin Apel Pasukan

Leave A Reply

Your email address will not be published.