Pena Khatulistiwa
Menggores Sejarah Peradapan

Unit Reskrim Polsek Mundu Polres Ciko, tangani dengan Cepat warga gandir

POLRES CIREBON KOTA, – Menjadi rahasia Tuhan, kapan dan dengan cara apa kita meninggal dunia. Kekek asal Desa Penpen, Kecamatan Mundu putus asa. Setelah satu tahun istrinya meninggal dunia. Kakek inisial MG (73) depresi hidup sendiri. Dia mengakhiri hidupnya dengan gantung diri (Gandir) di Plafon Rumahnya, blok Dusun Lama, Desa Penpen, Kecamatan Mundu, pada Jum’at pagi (2/7).

Kapolres cirebon kota AKBP IMRON ERMAWAN. SH.S.SIK.MH melalui Kapolsek Mundu, membenarkan kejadian tersebut ” ya. Benar kami menerima laporan adanya warga Gandir. Hal ini dari laporan warga. Jenazah korban gantung diri, diketahui oleh ponakan korban Soliha (45) yang ketika itu hendak memberikan sarapan, sekitar pukul 07.00 WIB. Saksi langsung tersentak, korban sudah dalam kondisi gantung diri menggunakan tali tambang warna kuning yang di ikat simpul di tulang kayu plafon di ruang belakang rumahnya “. Ujarnya.

Related Posts
1 of 258

Saksi langsung meminta tolong tetangganya dan memberitahukan ke tetangga kalau korban meninggal dunia gantung diri. Perangkat desa setempat yang mengetahui itu, langsung melaporkan ke Polsek Mundu.

“Dengan cepat, anggota Polsek Mundu dan Unit Identifikasi Polres Cirebon Kota (Ciko) datang ke lokasi kejadian. Sampai lokasi kejadian, jenazah korban dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi tergantung di tali tambang warna kuning yang di ikat simpul di atas tiang plafon ruangan belakang,” kata AKP H. SUPAI WARNA. S.SOS.

Petugas kemudian menurunkan jenazah korban. Jenazah korban diperiksa unit identifikasi Polres Cirebon Kota kemudian langsung dibawa ke RSUD Gunungjati untuk dilakukan visum luar. Hasil dari pemeriksaan Unit Identifikasi, dari tanda-tanda pada korban dipastikan meninggal dunia karena gantung diri. Pada tubuh korban juga tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Tambah Kasi humas Polres Ciko.

Hasil dari Keterangan ponakan korban, korban baru ditinggalkan oleh istrinya setahun, silam. Selama itu, korban pun hidup sendiri dan diurus oleh ponakannya.

“Katanya, korban bunuh diri diduga depresi. Dia hidup sendirian karena istrinya belum genap 1 tahun meninggal. Sementara anaknya berada di Bandar Lampung. Dia pengen ketemu anaknya,” tutup IPTU NGATIDJA, SH.MH.

READ  Bersama Polrestabes, Pemuda Pancasila Kota Surabaya Komitmen 'Jogo Suroboyo'

Leave A Reply

Your email address will not be published.