Perjuangan Laskar Depo SIDOTOPO (Bag.2)

Penakhatulistiwa.com – Sama dengan sikap pemuda pemuda arek-arek suroboyo yang lain, Laskar Kereta Api Depo Sidotopo menolak kehadiran tentara sekutu di Surabaya. Kondisi Surabaya sudah dikuasai, dan tentara Jepang sudah dilucuti.

Maka alasan sekutu bahwa pedaratannya hanyalah merupakan kegiatan polisional untuk melucuti tentara jepang dan mengamankan tawanan-tawanan lain termasuk tentara belanda, sulit diterima oleh akal. Bahkan Pemuda arek-arek Surabaya termasuk laskar kereta api depo sidotopo sudah curiga bahwa pendaratan tentara Inggris pasti disusupi dengan tentara Belanda yang akan mencengkeramkan kukunya dan kembali menjajah Indonesia.

Hanya karena patuh pada perintah atasan di Jakarta yang diakui sebagai pemegang kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka dengan sangat terpaksa Laskar Kereta Api depo Sidotopo menerima keputusan pemerintah atas kehadiran tentara sekutu yang mendarat di Surabaya pada 25 oktober 1945.

Pada komitmen awalnya kehadirannya dibatasi radius 800 meter dari garis pesisir Tanjungperak, namun pada kenyataannya, tentara sekutu disetujui untuk menempati Tanjung perak danUjung, sehingga. anggota laskar Kereta Api Depo Sidotopo yang semula ditugasi untuk memantau wilayahUjung dengan terpaksa ditarik dan dipindahkan ke Semampir/Sawahpulo.

26 oktober 1945 pagi ternyata sepasukan tentara sekutu terdiri dari pasukan gorka yang dipimpin oleh opsir Inggris, diijinkan meninjau depo sidotopo, dengan tetap didampingi oleh para pimpinan laskar depo sidotopo dan dibayang-bayangi oleh anggota laskar kereta api depo sidotopo yang bersenjata karaben lengkap, dan berseragam hitam-hitam dan bersepatu hitam, siaga disekitar halaman depan depo dengan posisi mengepung tentara sekutu.

Semula mereka menanyakan keberadaan tentara jepang. Namun pada akhirnya ketika mereka berniat untuk menguasai depo sidotopo dan melucuti senjata para personil laskar kereta api depo sidotopo, maka lettu Nandir komandan laskar kereta api Depo Sidotopo dengan tegas mempersilahkan pasukan inggris untuk keluar dari halaman depo sidotopo. Keadaan jadi tegang. Pasukan sukutu dan laskar kereta api depo sidotopo secara spontan sama2 mengokang senjata.

Pada akhirnya Opsir Inggris memerintahkan anak buahnya keluar dari depo sidotopo dan kembali kearah utara, sebab ternyata dijalan raya depan dari arah selatan sudah dihadang oleh laskar kereta api depo sidotopo yang lain dengan seragam hitam-hitam juga dengan senjata lengkap.

Adalah suatu kenyataan bahwa pada 27 oktober 1945 Pamflet-pamflet Inggris/Sekutu berisi peringatan agar rakyat Surabaya menyerahkan senjatanya mulai beredar. Dan sehari sebelumnya pada 26 oktober tentara Inggris/sekutu yang berkedudukan di Ujung mengingkari janji dan bergerak masuk menguasai jl Nyamplungan, dan menangkapi para tokoh pemudanya, sebelum mereka meninjau depo sidotopo.

Secara geografis Nyamplungan masuk dalam kedaulatan wilayah yang dipantau oleh Laskar Kereta Api Depo Sidotopo. Rakyat dan arek-arek Suraboyo sangat marah dan Laskar Kereta Api depo Sidotopo tidak tinggal diam.

“Nyamplungan yang merupakan wilayah kedaulatan pertahann Laskar Kereta API Depo Sidotopo harus bisa direbut kembali paling lambat pada 28 oktober 1945,” perintah Nandir setelah berhasil menganalisis kekuatan lawan.

Secara gerilya Laskar Kereta Api depo sidotopo yang berkedudukan di sekitar Semampir /Sawahpulo dipimpin letda Sumali dan Laskar kereta api yang berkedudukan di depo sidotopo dipimpin lettu Nandir menyusup masuk kampung sekitar Nyamplungan secara perorangan dari arah yang berbeda.

Mereka berhasil memprovokasi pemuda-pemuda sekitar nyamplungan untuk bersama-sama melakukan serangan balasan. Secara bersamaan pada 27 oktober sore datang perintah dari komando Divisi TKR/BKR untuk melakukan serbuan umum pada 28 oktober jam 4.00, sehingga secara otomatis kedudukan Laskar Kereta Api Depo Sidotopo bersama pemuda-pemuda nyamplungan yang pada pagi buta itu sudah berhasil menguasai medan dan mengepung Nyamplungan sudah dalam kondisi siap tempur.

Dan pada jam yang telah ditentukan pertempuran dahsat terjadi. Tentara Inggris yang menduduki Nyamplungan sampai Benteng di Semampir berhasil dilumpuhkan dan ditawan, senjatanya dilucuti dibagikan pada pemuda2 , dan tokoh pemuda yang ditangkap akhirnya bisa dibebaskan kembali.

Dalam konfrontasi pertempuran-pertempuran lain, Laskar Kereta Api diminta bantuan oleh Laskar-Laskar pemuda arek-arek suroboyo lain diantaranya pemuda Simpang yang bermarkas dibalai pemuda, untuk mengamankan/ merebut RRI, Ketabang (H.B.S ) dan gedung Internatio yang sudah dikuasai oleh tentara Inggris/ Sekutu.

Ditempat itu pulalah Tentara Inggris/Sekutu dilumpukan kemudian senjata dilucuti setelah terjadi pertempuran yang sangat hebat dan melelahkan.

(PPDSM)

194524adalahakalakanakhirnyaanakanggotaarekatasbantuanbelandaberedarberhasilberniatbersamadepoindonesialaskarpenakhatulistiwaperjuanganPerjuangan Laskar Depo SIDOTOPO (BAG.2)sidotoposurabaya
Comments (0)
Add Comment