ErrorException Message: Argument 2 passed to WP_Translation_Controller::load_file() must be of the type string, null given, called in /home/baguz/domain/penakhatulistiwa/wp-includes/l10n.php on line 838
http://penakhatulistiwa.com/wp-content/plugins/dmca-badge/libraries/sidecar/classes/ 8 Ramadhan, Ulama Ahlul Bait Ja’far ash-Shadiq Lahir – Pena Khatulistiwa

8 Ramadhan, Ulama Ahlul Bait Ja’far ash-Shadiq Lahir

Penakhatulistiwa.com – Pada tanggal 8 Ramadhan 83 H, lahirlah seorang tokoh besar ahlul bait, Ja’far bin Muhammad bin Ali (Zainal Abidin) bin Husein bin Ali bin Abu Thalib rahimahullah. Beliau lahir di Kota Madinah an-Nabawiyah.

Beliau merupakan anak sulung dari Muhammad al-Baqir, sedangkan ibunya bernama Fatimah (beberapa riwayat menyatakan Ummu Farwah) binti al-Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar. Melalui garis ibu, ia dua kali merupakan keturunan Abu Bakar, karena al-Qasim menikahi putri pamannya, Abdurahman bin Abu Bakar. Ia dilahirkan pada masa pemerintahan Abdul-Malik bin Marwan, dari Bani Umayyah.

Di kota nabi ini pula beliau tumbuh besar di tengah lingkungan ilmu dan agama. Ia banyak mempelajari ilmu agama dari ayahnya. Juga dari kakek pihak ibunya, al-Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar ash-Shiddiq, yang terkenal sebagai salah satu ahli fikih Madinah.

Ja’far ash-Shadiq adalah seorang ulama mujtahid. Di antara kaidah ushul yang ia rumuskan adalah:

أن الأصل في الأشياء الإباحة حتى يرد فيها نهي

“Hukum asal dari sesuatu itu adalah boleh sampai ada yang melarangnya.”

Beliau termasuk ulama yang berpendapat tidak ada qiyas. Karena qiyas merupakan logika. Semuanya harus dikembalikan pada apa yang termaktub dalam Alquran dan sunnah. Beliau adalah ulama Ahlussunnah wal Jamaah. Meskipun onrag-orang Syiah mengklaim bahwa beliau adalah imam mereka.

Banyak ulama besar berguru kepada Ja’far ash-Shadiq. Yang terkenal di antara mereka adalah Imam Abu Hanifah, Imam malik bin Anas, dan anaknya sendiri, Musa bin Ja’far.

Ulama-ulama hadits juga banyak meriwayatkan darinya. Di antaranya Yahya bin Said al-Anshari, Ibnu Ihaq, Sufyan ats-Tsauri, Syu’bah bin al-Hajjaj, Yahya al-Qahthan, dan lain-lain.

Ja’far ash-Shadiq rahimahumullah terus tinggal di Madinah hingga wafatnya pada tahun 148 H. Beliau dimakamkan di Baqi’. Tempat pemakaman yang sama dengan ayah dan kakeknya.

8 RamadhanadalahagamaahliahlulAhlul Baitalqurananakanaknyaantaraasalash-shadiqayahbaitbanyakbeberapaBeliaubesardalamdanJa’far ash-ShadiqLahirpenakhatulistiwaramadhanulama
Comments (0)
Add Comment