Jakarta : Perusahaan distributor produk teknologi asal Swedia, Indolok Bakti Utama meluncurkan teknologi kotak amal yang aman dari tindak kriminal pencurian yang marak terjadi di rumah-rumah ibadah. Mengantisipasi tingginya angka pembobolan kotak infak baik yang terjadi di masjid maupun rumah ibadah lainnya, membuat perusahaan pemegang lisensi Gunnebo ini merilis Aslam Safes yang dirancang secara detil untuk melindungi sedekah maupun infak masyarakat agar aman dari upaya pembobolan. Dilengkapi dengan berbagai fitur unggulan, brankas ini diyakini mampu menjadi salah satu indikator keseriusan manajemen rumah ibadah dalam menjaga amanah dari jamaah.Menurut Eky Mery, Marketing & Communication Senior ManagerAslam Safes dirancang berdasarkan berbagai pengalaman kasus pencurian yang terjadi di berbagai rumah ibadah di seluruh Indonesia. Modus tersebut mulai dari pencongkelan, pembongkaran kunci, pengangkatan brankas, hingga “memancing” uang keluar.“Kita belajar dari berbagai kasus yang terjadi. Pencurian kotak amal memang penyakit lama yang hingga sampai saat ini pun masih sering terjadi. Uniknya, kalau dulu dilakukan sendiri, sekarang malah berkelompok. Contohnya di desa Banjarejo, Malang, satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak bekerjasama mencuri kotak infak di masjid. Salah satu masjid di kawasan Kramat Sentiong kehilangan brankas yang berisi uang 20 juta rupiah. Dan dari sisi metode juga bervariasi. Pencurian di masjid daerah Petukangan Utara misalnya, menggunakan cara dengan membongkar kunci brankas,” tuturnya dalam acara launching virtual di Jakarta (4/5).Aslam sendiri, tuturnya, diproduksi sebagai alat proteksi uang masyakat yang dititipkan di rumah-rumah ibadah. Brankas ini memiliki slot di bagian atas sehingga terlindung dari pencurian dan juga brankas tertanam di lantai. “Adanya lubang angkur membuat brankas sulit diangkat. Ini untuk mengantisipasi pencuri yang langsung mengambil kotak infak tanpa membobolnya terlebih dulu.”Selain itu, Aslam Safes juga dilengkapi dengan pelat “anti pancing” yang bergerigi sehingga uang tidak bisa ditarik keluar dengan tali.“Pihak yang tidak bertanggung jawab mencoba cara manual mengambil uang dengan cara dipancing. Kami sudah mempelajari modus seperti ini sehingga Aslam kami rancang dengan pelat bergerigi. Ditambah lagi adanya dua pelat penutup di bawah slot sehingga uang aman dari upaya pencurian,” katanya.