ErrorException Message: Argument 2 passed to WP_Translation_Controller::load_file() must be of the type string, null given, called in /home/baguz/domain/penakhatulistiwa/wp-includes/l10n.php on line 838
http://penakhatulistiwa.com/wp-content/plugins/dmca-badge/libraries/sidecar/classes/{"id":1747,"date":"2018-12-23T17:48:48","date_gmt":"2018-12-23T17:48:48","guid":{"rendered":"https:\/\/www.penakhatulistiwa.com\/?p=1747"},"modified":"2018-12-23T17:48:48","modified_gmt":"2018-12-23T17:48:48","slug":"awas-parkiran-wisata-monkasel-tidak-aman","status":"publish","type":"post","link":"http:\/\/penakhatulistiwa.com\/2018\/12\/23\/awas-parkiran-wisata-monkasel-tidak-aman","title":{"rendered":"Awas !!! Parkiran Wisata Monkasel Tidak Aman"},"content":{"rendered":"\n
\"\"
Foto: Area Parkir Wisata Monkasel Surabaya<\/figcaption><\/figure>\n\n\n\n

Penakhatulistiwa.com<\/em><\/strong>, SURABAYA<\/strong> – Kamis (20\/12\/2018) malam, menjadi hari sial buat Nuraini alias Nuril (19) warga Jalan Sidodadi Los A No. 170 Surabaya. Pasalnya, saat lagi asyik menikmati wisata Monumen Kapal Selam (Monkasel) di tengah Kota Pahlawan, sepeda motor yang di parkir hilang tidak ada di lokasi parkir.<\/p>\n\n\n\n

Hal itu diketahui Nuraini saat keluar hendak mengambil sepeda motor Scoopy warna Cream di tempat parkir usai menikmati wisata monkasel Surabaya. Dan mempertanyakan pada penjaga parkir. “Lho pak, mana sepeda motorku?” tanya Nuril kepada tukang parkir. Saat menjelaskan ke awak media.<\/p>\n\n\n\n

Namun, dengan entengnya, tukang parkir paruh baya yang bernama Sarimin menjawab, bahwa sudah tidak ada lagi motor yang terparkir, semua sudah keluar, diambil pemilik.<\/p>\n\n\n\n

Mendengar jawaban itu, Nuril langsung lemas dan duduk bersimpuh sambil menangis. Kemudian, Nuril menjelaskan, kalau karcis parkirnya memang hilang dan saat mengambil motor Scoopynya, dia tidak menunjukkan karcis. <\/p>\n\n\n\n

Walaupun karcis hilang, Nuril menegaskan, ada kejanggalan yang dilakukan oleh petugas parkir. Pasalnya, dia masih memegang kunci motor. Dan saat mencari sobekan bekas karcis parkir untuk pengendara yang keluar juga tidak ditemukan di kotak sampah.<\/p>\n\n\n\n

\u201cLogikanya kalau ada yang keluar termasuk yang bawa motor Scoopy saya, karcis parkirnya pasti ada di tempat itu,\u201d terang Nuril sambil menunjuk tempat sobekan karcis. Kamis, (20\/12\/18) malam.<\/p>\n\n\n\n

Selain itu, Nuril juga menyoal terkait hilangnya karcis. Jika memang ada yang menemukan, pasti akan dikembalikan ke petugas parkir. <\/p>\n\n\n\n

“Seandainya tidak dikembalikan atau karcis tidak ada yang menemukan, kenapa sepeda motor saya bisa keluar walaupun tanpa karcis parkir dan tidak menunjukan STNK ?” tanyanya kesal.<\/p>\n\n\n\n

Tidak ada solusi setelah kejadian hilangnya sepeda motor dengan tukang parkir, akhirnya Nuril pulang dengan dijemput saudaranya.<\/p>\n\n\n\n

\"\"
Foto: LP kehilangan sepeda motor ke Polsek Genteng<\/figcaption><\/figure>\n\n\n\n

Sementara, Suli pekerja parkir lainnya meminta agar korban tidak ramai atau memperuncing peristiwa kehilangan itu.<\/p>\n\n\n\n

\u201cSudah, jangan ramai-ramai dulu, kita laporkan kepada juragan parkir saya Haji Hafi, bagaimana pun juga kita laporan dulu, kalau memang keputusannya gimana kita sampaikan,” tambah Suli yang tergolong senior sebagai pekerja parkir di Monkasel.<\/p>\n\n\n\n

Sementara, esok harinya, jumat (21\/12\/2018) pihak pengelola parkir Monkasel saat dikonfirmasi kembali berkelit dengan berdalih kalau ada karcis parkir pihaknya bersedia mengganti motor yang hilang. \u201cKalau ada karcis kita bisa mengganti motor itu, tapi kalau tidak ada ya maaf kami tidak bisa,” kata Haji Hafi melalui Suli, saat keluarga korban meminta pertanggungjawaban.<\/p>\n\n\n\n

Terpisah, saat keluarga korban mengkonfirmasi ke pengelola tempat wisata Monkasel, dan menemui Pak Sus. Dia mengatakan, hanya memberi ijin lokasi parkir. Kalau masalah kehilangan segala resiko menjadi tanggung jawab pengelola parkir.<\/p>\n\n\n\n

\u201cKami hanya memberikan ijin parkir saja, masalah resiko yang timbul, itu tanggung jawab pengelola parkir, bukan pihak Monkasel. Kalau bisa diselesaikan secara kekeluargaan saja,\u201d sarannya.<\/p>\n\n\n\n

\"\"
Foto: karcis parkir wisata monkasel surabaya<\/figcaption><\/figure>\n\n\n\n

Perlu diketahui, ciri-ciri sepeda motor Scoopy milik Nuril sebagai berikut: STNK atas nama Umar Faruk, warna Cream, Nomor Polisi L 2092 TJ Alamat STNK Jalan Arimbi 3 No 9D, Surabaya.<\/p>\n\n\n\n

Hal itu terjadi karena keseriusan pengelola parkir lokasi wisata itu memang patut dikoreksi, selain tidak teliti kepada mereka yang keluar saat mengambil motor, juga tidak ada kamera pemantau atau CCTV. Padahal seharusnya bisa dipasang di atas bangunan ATM yang berjejer di pintu masuk Monkasel.<\/p>\n\n\n\n

Dalam hal ini, diduga pengelola parkir wisata Monkasel Surabaya tidak memiliki ijin resmi dari Dinas Perhubungan Kota Surabaya. Karena terlihat dari kertas parkir yang tidak tercantum ijin dari Dishub Kota Surabaya, atau logo instansi terkait. (21k)<\/p>\n\n\n\n

<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Penakhatulistiwa.com, SURABAYA – Kamis (20\/12\/2018) malam, menjadi hari sial buat Nuraini alias Nuril (19) warga Jalan Sidodadi Los A No. 170 Surabaya. Pasalnya, saat lagi asyik menikmati wisata Monumen Kapal Selam (Monkasel) di tengah Kota Pahlawan, sepeda motor yang di parkir hilang tidak ada di lokasi parkir. Hal itu diketahui Nuraini saat keluar hendak mengambil […]<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":2298,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"jetpack_post_was_ever_published":false,"_jetpack_newsletter_access":"","_jetpack_dont_email_post_to_subs":false,"_jetpack_newsletter_tier_id":0,"footnotes":"","jetpack_publicize_message":"","jetpack_publicize_feature_enabled":true,"jetpack_social_post_already_shared":false,"jetpack_social_options":{"image_generator_settings":{"template":"highway","enabled":false}}},"categories":[9830,9834,9842],"tags":[7796,8374,8273,7800,8067,10033,8263,7793,10039,10047,7845,7678,9129,11363,7797,11364,11522,7795,11637,7279,12060,7246,7799,7255,12412],"jetpack_publicize_connections":[],"jetpack_featured_media_url":"https:\/\/i0.wp.com\/penakhatulistiwa.com\/wp-content\/uploads\/2019\/01\/03F529C7-40F1-4424-ACE1-E051C72BD5B3.jpeg?fit=372%2C112","jetpack_sharing_enabled":true,"jetpack_shortlink":"https:\/\/wp.me\/paFRe4-sb","jetpack-related-posts":[],"jetpack_likes_enabled":false,"_links":{"self":[{"href":"http:\/\/penakhatulistiwa.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1747"}],"collection":[{"href":"http:\/\/penakhatulistiwa.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"http:\/\/penakhatulistiwa.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"http:\/\/penakhatulistiwa.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"http:\/\/penakhatulistiwa.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=1747"}],"version-history":[{"count":0,"href":"http:\/\/penakhatulistiwa.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1747\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"http:\/\/penakhatulistiwa.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/2298"}],"wp:attachment":[{"href":"http:\/\/penakhatulistiwa.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=1747"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"http:\/\/penakhatulistiwa.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=1747"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"http:\/\/penakhatulistiwa.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=1747"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}