Pena Khatulistiwa, SURABAYA – MPW Pemuda Pancasila (PP) Jawa Timur mendukung penuh upaya menjadikan Pulau Madura sebagai provinsi tersendiri. Pembentukan Provinsi Madura menjadi salah satu solusi untuk memajukan daerah tersebut.
“Sejak awal wacana itu mengemuka, PP Jatim berinisiatif untuk menelaah. Dan kami sepakat mendukungnya. Sudah saatnya Madura semakin maju dengan menjadi Provinsi Madura,” ujar Ketua MPW PP Jatim La Nyalla Mahmud Mattalitti, Rabu (30/1).
Menurut La Nyalla, pembentukan Provinsi Madura bukan semata-mata soal permasalahan administratif, melainkan solusi bagi kesejahteraan Madura.
“Saya sebagai pengusaha dan Ketua Kadin Jatim juga merasakan memang ada banyak hal yang harus diakselerasi agar Madura maju secara ekonomi. Dengan menjadi provinsi, Madura punya keleluasaan untuk mempercepat pembangunan daerah,” ujar La Nyalla.
“Dengan menjadi provinsi, Madura juga mendapat perhatian besar dari pemerintah pusat. Pajak daerah bisa lebih tinggi dengan pajak yang tak lagi ditarik ke Surabaya. Salah satunya pendapatan dari sektor minyak dan gas bumi,” imbuhnya.
Selama ini, sambung La Nyalla, memang masih banyak hal yang harus dibenahi di Madura. Soal tingkat kemiskinan, misalnya, Madura menyumbang porsi kemiskinan yang cukup besar di Jatim. Level kemiskinan di empat kabupaten di Pulau Garam tersebut selalu di atas rata-rata Jatim dan nasional. Bahkan, jika dirata-rata kemiskinan di Madura berkisar 19 persen.
Adapun kontribusi 4 kabupaten di Madura untuk Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim hanya sekitar 5 persen. “Angka partisipasi sekolah (APS) dan indeks pembangunan manusia (IPM) dari empat kabupaten di Madura juga masih jauh di bawah rata-rata Jawa Timur,” ujar La Nyalla.
“Total angkatan kerja di Madura sekitar 60 persen lulusan SD sederajat. Perlu lompatan langkah untuk meningkatkan kualitas SDM di Madura,” sambung La Nyalla.
Oleh karena itulah, pembentukan Provinsi Madura bisa menjadi jalan untuk segera mengeksekusi berbagai program peningkatan kesejahteraan rakyat Madura.
Menurut La Nyalla, Madura mempunyai kekuatan ekonomi dan sosial yang besar dengan banyaknya pesantren di daerah tersebut. “Ke depan, pembangunan Madura harus bertumpu pada kekuatan pesantren. SDM di sana diperkuat, ekonomi perdesaan berbasis pesantren difasilitasi agar terus maju,” ujarnya.
Sebagai wujud dukungan terhadap pembentukan Provinsi Madura, La Nyalla siap melobi berbagai pemangku kepentingan terkait, terutama untuk proses judicial review dan pemekaran menjadi lima kabupaten sesuai syarat administratif berdirinya provinsi baru.