Pena Khatulistiwa
Menggores Sejarah Peradapan

Proyek Indoor 1 Milliar SMKN 6 Surabaya Minta Sumbangan Siswa

Penakhatulistiwa.com – Meski lama menunggu sejumlah wartawan gagal menemui Kepala Sekolah SMKN 6 Surabaya, Bahrun yang hendak dikonfirmasi terkait pungutan wajib Rp 300 ribu per siswa untuk pembangunan fasilitas indoor di lingkungan sekolah, tidak ada di tempat.

Aneh, Bahrun malah tidak ada di sekolah, meski sekolah tengah sibuk melayani siswa baru yang melakukan daftar ulang melalui jalur Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019.”Maaf, Bapak Kepsek tidak ada ada di tempat,” kata seorang staf guru kepada wartawan, Selasa (25/6/2019).

Related Posts
1 of 551

Sebelumnya ramai beredar berita, kalau sekolah kejuruan terletak di Jalan Margorejo Surabaya dengan NPSN : 20532212 itu dikeluhkan wali siswa, mereka mengaku keberatan dengan pungutan tersebut. Termasuk beredar kabar, ada sanksi tidak diberikan Surat Keterangan Lulus (SKL) bagi siswa kelas akhir atau kelas 12.

“Seperti yang sering disampaikan Gubernur Khofifah kan tidak boleh ada pungutan lain-lain. Apalagi siswa yang lulus juga diminta sumbangan wajib itu, kan aneh itu,” kata seorang wali siswa yang ditemui sehari sebelumnya dan meminta namanya tidak dicantumkan.

Selang agak lama, sejumlah guru kemudian baru bersedia menemui media mereka adalah Setyo dari Bidang Kesiswaan dan Singgih yang kemudian diketahui sebagai pimpinan proyek rencana pembangunan fasilitas indoor. Staf pengajar perempuan itu menerangkan kalau pungutan sumbangan wajib sudah disepakati saat digelar rapat pihak sekolah dengan wali siswa.

“Itu (sumbangan wajib) sudah disepakati saat rapat dengan wali siswa,” katanya.

Namun, setelah ditanggapi dengan lontaran pertanyaan, kalau pungutan apapun dan besarnya berapa pun, tidak ada dalam aturan kependidikan, dia buru-buru menambahkan jika nominal Rp300 ribu tidak mutlak, banyak yang membayar dibawa nominal itu, tidak apa-apa. Termasuk untuk siswa-siswi yang tahun ini lulus, dikatakan tidak diharuskan.

“Tidak harus sebesar itu, ada yang bayar 50 atau 100 ribu. Untuk yang tahun ini lulus, ya tidak harus. Dan, tidak benar itu kalau disebut tidak akan menerima SKL,” dalihnya.

Singgih kemudian ikut menambahkan, indoor akan dibangun di belakang sekolah dengan rincian biaya mencapai Rp 1 miliar. Dengan luasan areal tanah 28 meter persegi.

Hingga berita ini diturunkan, kepala sekolah itu juga belum bisa dikonfirmasi. Termasuk tidak mengangkat handphonenya.Untuk diketahui, sekolah itu berdiri tahun 1975. Saat ini ada 72 kelas, dengan 7 jurusan dengan jumlah siswa 2400. Red

READ  Hanya 3 Minggu, Polres Tanjung Perak Ringkus 53 Tersangka Kasus Narkotika

Leave A Reply

Your email address will not be published.