Pena Khatulistiwa
Menggores Sejarah Peradapan

'Akting' Agoeng Prasodjo Berujung Laporan Polisi

Pena Khatulistiwa, Surabaya – Insiden keributan antara Anggota Komisi C DPRD Surabaya dari Partai Golkar Agoeng Prasodjo dengan mantan anggota Partai Golkar Hendrik Purnomo di lantai dua Gedung DPRD Surabaya, Senin (28/1), menyita perhatian masyarakat Jawa Timur, khususnya warga kota Surabaya.
Keributan tersebut terjadi karena ulah Agoeng Prasodjo yang diduga menyelingkuhi istri dari Hendrik Purnomo yang juga merupakan mantan rekan separtainya sejak dua tahun lalu.
Kronologi kejadian menurut keterangan dari Hendrik Purnomo, insiden pendorongan tersebut dipicu ketika keduanya bertemu di kantor DPRD Surabaya.
“Waktu itu saya bersama keluarga datang ke kantor DPRD Surabaya untuk menindaklanjuti laporan saya ke Badan Kehormatan (BK) DPRD Surabaya terkait laporan perselingkuhan yang dilakukan oleh Agung dengan istri saya, sekaligus memenuhi undangan dari ketua DPRD Surabaya pak Armuji,” kata Hendrik Purnomo ketika dihubungi wartawan melalui sambungan telepon, Senin (28/1) sekitar pukul 22.00 wib.
Hendrik menerangkan, ketika itu dirinya tidak dapat menahan emosinya ketika melihat Agoeng berada di kantor DPRD Surabaya. Lantaran sejak dua tahun yang lalu dirinya ingin bertemu langsung dengan Agoeng membicarakan permasalahan tersebut, namun tidak pernah ditanggapi oleh Agoeng.
“Saya kesal karena sudah lama ingin bertemu dengan Agoeng, tetapi tidak pernah ditanggapi, ketika melihat dia keluar dari salah satu ruangan, kemudian saya tegur bersama adik saya Elis, tetapi dia malah kabur, lalu saya kejar kemudian terjadilah insiden pendorongan tersebut, hingga dia pura-pura jatuh,” beber Hendrik.
Namun, Hendrik sangat menyesalkan pernyataan Agoeng kepada beberapa wartawan yang mengaku bahwa dirinya dipukul hingga mengalami berdarah di pipi kanan, serta mengalami retak tulang pipi kanan.
“Pengakuan Agoeng yang dimuat di media itu tidak benar, wong saya tidak pernah memukulnya, dan pada saat itu saya tidak melihat dia berdarah, itu bohong mas, bohong itu, gak bener,” ungkap Hendrik.
Hendrik berharap agar permasalahan tersebut dapat segera menemukan titik terang. Dirinya juga bersedia jika memang harus berurusan dengan pihak berwajib terkait insiden pendorongan terhadap Agung Prasodjo.
Ia juga ingin tahu kebenaran dokter yang melakukan visum terhadap Agung yang menyebutkan jika Agung mengalami luka pada bagian pipi sebelah kanan yang mengakibatkan pendarahan.
“Saya siap jika memang harus diperiksa pihak berwajib terkait permasalahan ini, dan saya juga ingin tahu dokter mana yang melakukan visum terhadap Agung, karena keluarga saya juga ada yang menjadi dokter,” terangnya.
Terpisah, Kapolsek Genteng Polrestabes Surabaya Kompol Ary ketika dihubungi melalui selulernya membenarkan jika pada Senin (28/1) siang, pihaknya menerima laporan dari salah satu anggota komisi C DPRD Surabaya bernama Agoeng Prasodjo.
“Benar mas, kemarin siang lapornya,” ujar Kompol Ary, Selasa (29/1).
Ditanya terkait adanya luka di wajah pelapor (Agoeng Prasodjo), Kapolsek Genteng mengaku tidak mengetahuinya.
“Kalau ada luka apa tidak, saya kurang 86 (tidak tahu), karena kemarin waktu pelapor datang saya tidak ada di Mako,” jelasnya.
Untuk diketahui, Hendrik Purnomo merasa istrinya yang bernama (RWN) telah berselingkuh dengan Agoeng Prasodjo anggota dewan komisi C DPRD Kota Surabaya Fraksi Golkar yang sudah lama terjadi hingga telah melaporkan baik ke pihak Partainya maupun ke Badan Kehormatan (BK) Dewan hingga dua kali dari tahun 2016 dan tahun 2018.
Namun, tidak ada tanggapan dari pihak DPRD Kota Surabaya.
Bahkan atas pelaporan itu, Hendrik dan adiknya Elis Erlina disomasi oleh Agoeng melalui kuasa hukumnya TS Law Office dengan dalih mencemarkan nama baiknya atas tuduhan perselingkuhan tersebut.
Dengan bukti baru yang dimilikinya berupa handphone milik istrinya (RWN) yang telah dikuasai Hendrik itu terkuak adanya percakapan antara Agoeng dengan RWN yang mengisyaratkan bahwa mereka ada hubungan special.
Hal ini yang membuat keberanian dari Hendrik timbul untuk kembali mendatangi kantor DPRD Kota Surabaya guna menindaklanjuti laporan pengaduan yang pernah disampaikannya.

Related Posts
1 of 522

Leave A Reply

Your email address will not be published.