Pena Khatulistiwa
Menggores Sejarah Peradapan

Israel Serang Kamp Pengungsian Jabalia Gaza Palestina

Gaza-Palestina, Israel kembali melancarkan serangan udara ke kamp Jabalia, kamp pengungsi Palestina terbesar di Jalur Gaza Rabu (1/11/2023). Serangan terbaru ini di laporkan menewaskan 80 lebih pengungsi.

Artinya sudah dua kali militer Israel menyerang kamp di Jablia dalam dua hari terakhir. Petugas penyelamat kini berusaha mencari korban selamat dengan menggali puing-puing.

Related Posts
1 of 708

Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Dr Atef Al Kahlout, mengatakan kepada CNN setidaknya 80 jenazah tiba di rumah sakit tersebut tak lama usai serangan Israel kedua menggempur kamp Jabalia Gaza Palestina.

Al Kahlout mengatakan sebagian besar korban tewas adalah perempuan dan anak-anak. Ia Bahkan memprediksi jumlah korban tewas masih dapat meningkat menyusul tim SAR yang masih menyisir reruntuhan bangunan.

Kamp tersebut merupakan kamp padat pengungsi yang berada di daerah kantong yang terkepung, mencakup area seluas 1,4 km2. Berdasarkan data PBB, ada sekitar 116.000 pengungsi yang terdaftar di kamp tersebut.

Kepala Kemanusiaan PBB Martin Griffiths mengecam serangan ke kamp Jabalia, setelah sebelumnya dia melakukan kunjungan ke wilayah Palestina.

“Ini hanyalah kekejaman terbaru yang menimpa masyarakat Gaza di mana pertempuran telah memasuki fase yang lebih mengerikan, dengan konsekuensi kemanusiaan yang semakin mengerikan.” kata Martin.

Martin mengatakan dunia tampaknya tidak mampu atau tidak mau untuk bertindak. Ia menambahkan hal ini tidak bisa dibiarkan dan dunia perlu segera mengampil tindakan.

“hal ini tidak dapat dibiarkan terus-menerus. Kami membutuhkan perubahan langkah,” tegas dia.

Dia mendesak Israel dan Hamas melakukan kesepakatan untuk menghentikan pertempuran. Hal itu afar bantuan yang sangat dibutuhkan dapat masuk ke walayah Palestina.

Sementara itu, Militer israel membenarkan serangan udara ke kamp Jabalia dengan dalih menyerang Hamas.

Israel mengklaim serangan pertama ke kamp Jabalia berhasil membunuh seorang komandan Hamas yang mengorganisir serangan dadakan ke negaranya. serangan ke dua ke kamp Jabalia juga berhasil membunuh seorang Komandan hamas lainnya.

Alih-alih membunuh komandan Hamas, justru Israel melakukan pembantaian terhadap warga sipil terutama para korban yang notabennya adalah perempuan dan anak-anak.

READ  Tjandra Duga Ada Aktor Yang Bermain Di Balik Maraknya Prosesi Djumemenengan

Leave A Reply

Your email address will not be published.