Pena Khatulistiwa
Menggores Sejarah Peradapan

AMB Menolak Mahasiswa Dijadikan Alat Politik

 

Penakhatulistiwa.com, Surabaya – Menyikapi maraknya unjuk rasa mahasiswa yang ditunggangi kepentingan politik, Ratusan massa aksi yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Bersatu menggelar aksi damai di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur, Jumat (28/9).

Related Posts
1 of 522

Dalam aksi unjuk rasa tersebut, Aliansi Mahasiswa Bersatu berharap agar mendukung penuh program nawacita dari Pemerintah. Karena dinilai bisa mensejahterakan rakyat Indonesia.

“Mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung Nawacita dari pemerintahan yang sah. Karena dengan tujuan untuk mensejahterakan rakyat Indonesia,” ungkap salah satu orator di depan Gedung Negara Grahadi.

Selain itu, orator juga meneriakan, soal keprihatinan maraknya aksi unjuk rasa mahasiswa yang dimanfaatkan untuk kepentingan politik 2019. “Kami mengutuk keras aksi mahasiswa yang tidak mempunyai etika dalam menyampaikan pendapat. Karena ditumpangi oleh para tokoh politik yang mempunyai kepentingan,” teriak orator unjuk rasa dari Aliansi Mahasiswa Bersatu.

Sebagai mahasiswa yang munjunjung tinggi persatuan untuk keutuhan bangsa, orator aksi menambahkan, sangat menyayangkan sikap mahasiswa yang menolak seorang ulama besar bangsa saat melakukan kunjungan di Untirta Banten.

“Seharusnya sebagai mahasiswa yang cerdas, harus menghormati tokoh negara atau ulama. Bukan menolak Ulama. Seperti yang terjadi pada penolakan kedatangan K.H. Ma’ruf Amin yang dilakukan oleh mahasiswa UNTIRTA Banten, padahal kedatangan K.H. Ma’ruf Amin diundang pihak rektorat sebagai ulama dan sesepuh yang berjasa atas kemajuan UNTIRTA Banten,” tegasnya.

Sementara itu, sebagai Korlap aksi damai Aliansi Mahasiswa Bersatu, Salman Alfarisi menagtakan, sebagai kaum intelktual, mahasiswa harus terus fokus dengan pendidikan demi menyerap Ilmu yang didapat sehingga dapat merealisasikan dalam mengemban tugas turun ke jalan dan menyuarakan aspirasi rakyat.

“Peran inilah yang menjadi pembeda mahasiswa dengan unsur masyarakat lainnya. Mempelajari mana yang benar dan salah, mana yang seharusnya dan sebaiknya, serta memaknai pergerakan politik secara ilmiah maupun praktis,” tandasnya.

Adapun beberapa tuntutan dari Aliansi Mahasiswa Bersatu diantaranya.

1. Menegaskan kepada semua team kampanye para calon presiden untuk melakukan kampanye Politik yang Demokratis dengan tidak melakukan black campaign, menyebarkan berita hoax dan menggunakan isu-isu SARA.

2. Menegaskan kepada para peserta kampanye selalu menjaga ketertiban dan kedisiplinan agar masyarakat merasa nyaman dan tentram dalam beraktivitas.

3. Meminta kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur agar menanamkan Demokrasi yang cerdas untuk masyarakat.

4. Mengajak kepada semua masyarakat untuk terlibat aktif memantau dan mengawasi peserta kampanye untuk selalu tertib dan disiplin dan menjadi masyarakat yang cerdas menjelang pesta demokrasi.

5. Mengutuk keras aksi mahasiswa yang tidak mempunyai etika dalam menyampaikan pendapat. Karena ditumpangi oleh para tokoh politik yang mempunyai kepentingan.

Diketahui, dalam aksi unjuk di ikuti oleh ratusan mahasiswa di Surabaya dengan mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Bersatu berjalan dengn lancar dan damai. Setelah menyampaikan pendapatnya di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya dengan aman dan kondusif, para mahasiswa membubarkan diri dengan tertib. (Red)

READ  'Pahlawan' Eli sang Penjaga Rambu Suar di Perbatasan Indonesia

Leave A Reply

Your email address will not be published.