Penakhatulistiwa.com, Surabaya – Saat ini, masing-masing partai pengusung Paslon pada Pilpres 2019 tengah berusaha untuk berebut coat tail demi memenangkan Pileg yang berlangsung berbarengan. Diharapkan, masing-masing pasangan calon bisa memberikan dampak positif kepada partai-partai pengusung serta pendukungnya. Apakah mungkin?
Hasil riset yang dirilis oleh Surabaya Survey Center, Rabu (9/1/2019) lalu menunjukkan jika efek ekor jas ini nampaknya belum bisa diharapkan untuk memberi hasil maksimal. Walaupun begitu, dua partai pengusung utama di Pilpres 2019 yakni PDIP dan Gerindra meraih dampak yang lumayan.
Direktur Surabaya Survey Center (SSC) Mochtar W. Oetomo memaparkan jika dari 100 persen responden, 22.2 persen responden menyatakan akan memilih partai pengusung serta pendukung dari paslon Pilpres yang mereka pilih.
“Sekitar 48.8 persen mengaku belum pasti apakah pilihan mereka akan berkesinambungan. Sementara 29 persen lainnya masih tidak tahu atau tidak menjawab,” jelasnya.
Fenomena ini, menurut Mochtar, menjadikan partai-partai politik perlu sedikit kerja keras. Faktor figure dari Capres maupun Cawapres yang mereka usung tidak bisa serta merta untuk diharapkan memberi dampak.
Elit-elit partai harus mampu membangun narasi positif di tengah masyarakat. Harap diingat, mayoritas masyarakat juga sudah jengah terkait ujaran kebencian atau negative campaign.
“Perlu adanya gagasan positif yang dilontarkan para partai untuk bisa meraih kepercayaan masyarakat,” pungkas Mochtar. (21k)