Penakhatulistiwa – Militer Israel mengaku frustasi dengan tekanan media international untuk menunjukkan bukti terkait tuduhan bahwa Hamas memiliki markas di Rumah Sakit al-Shifa di Gaza Palestina.
Jurus bicara Pasukan Pertahanan Israel Letnal Kolonel Richard Hecht mengatakan dia “sangat frustasi dengan tingkat kesabaran media international”.
menurutnya, media-media international tidak sabar dalam melaporkan kurangnya jejak Hamas yang signifikan di RS terbesar di Jalur Gaza ketika pasukan Israel terus menjelajahi RS tersebut untuk mencari jaringan terowongan bawah tanah yang luas.
IDF menyerbu masuk ke RS al-Shifa untuk pertama kalinya pada Rabu lalu di tengah perang yang sedang berlangsung dengan Hamas.
Para pejabat Israel mengklaim bahwa kompleks medis yang luas tersebut digunakan oleh Hamas sebagai perlindungan bagi basis operasi bawah tanah yang signifikan.
Selama tiga hari penggrebekan, IDF telah menunjukkan rekaman beberapa senjata dan peralatan yang diyakini milik Hamas di lokasi tersebut, serta lubang di sekeliling rumah sakit. Namun bukti-bukti tersebut ditepis oleh pihak rumah sakit dan diragukan banyak pihak, terlebih lagi IDF telah ketahuan memuat propaganda kotor yang tidak valid.
Pasukan militer israel mengkalim menemukan 2 mayat warga negara Israel yang diuclik, satu warga dan satu kopral IDF.
Namun Hamas meluruskan klaim IDF yang keliru tersebut. Menurut Hamas, dua warga israel tersebut memang di bawa ke RS tersebut untuk menjalani perawatan karena terluka parah. keduanya kemudian dikembalikan ke rumah tahanan di dekat RS, namun tewas dibombardir militer Israel sendiri.