Pena Khatulistiwa
Menggores Sejarah Peradapan

Pelayanan Dokter Spesialis Dikeluhkan, Direksi RSD Gunung Jati Cirebon Minta Maaf

Kota Cirebon : Klarifikasi disampaikan pihak Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati Cirebon atas keluhan anggota DPRD Kota Cirebon, Cicip Awaludin yang merasa diabaikan salah seorang dokter spesialis di rumah sakit tersebut.

Klarifikasi disampaikan pihak Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati Cirebon atas keluhan anggota DPRD Kota Cirebon, Cicip Awaludin yang merasa diabaikan salah seorang dokter spesialis di rumah sakit tersebut.

 

Related Posts
1 of 280

Direktur RSD Gunung Jati Cirebon, dr Katibi menyebut persoalan tersebut berawal dari adanya miskomunikasi antara keluarga pasien dengan seorang dokter. Ia menerangkan, keluarga pasien merasa telah menghubungi dokter tersebut, namun tidak mendapatkan tanggapan. Sedangkan keluarga pasien sudah menunggu selama sekira 11 jam.

“Kami sudah mendengarkan keluhan dari pihak keluarga pasien. Di RSD Gunung Jati ada komite medik dan di bawahnya ada tiga sub komite medik. Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan ke dokter spesialis tersebut. Nanti, hasil nya akan diumumkan,” ujar Katibi pada selasa (23/8/2022).

 

Katibi menjelaskan, saat itu kondisi IGD memang sedang padat melayani sekitar 83 pasien. Sementara pasien yang merupakan keluarga Cicip datang datang pada Minggu (20/8) sekira pukul 15.56 WIB, serta konsultasi ke dokter jaga di IGD.

Setelah itu, keluarga pasien menunggu apakah akan dirawat atau rawat jalan. Karena tidak mendapat kepastian dari dokter spesialis hingga pukul 02.30 WIB pada Senin dini hari, keluarga pasien memutuskan untuk pulang.”Memang saat itu, IGD sedang menangani 83 pasien.

Fasilitas penuh, kami telah berkomunikasi kepada keluarga, dan memohon permintaan maaf ke keluarga pasien yang juga anggota DPRD Kota Cirebon Cicip Awaludin atas ketidaknyamanan saat berobat di RSD Gunung Jati,” ucapnya

Sebelumnya, politisi PDI Perjuangan Kota Cirebon, Cicip, membawa ibundanya ke IGD RSD Gunung Jati pada hari Minggu sekira pukul 15.56 WIB.

Saat itu, belum ada dokter spesialis yang menangani ibundanya. Sampai pukul 03.00 WIB Senin, dokter spesialis yang ditunggu tak kunjungan datang.

Padahal dokter spesialis sudah dihubungi berkali-kali, namun tidak mendapat jawaban. Hingga akhirnya, Cicip membawa pulang ibundanya dan dengan terpaksa menandatangani kertas berisi pernyataan pulang paksa.

Kemudian, Cici mengeluhkan sikap dokter spesialis di media sosial (medsos), hingga akhirnya viral, yang menganggap dokter tersebut tidak profesional dalam menjalankan tugasnya.

READ  BPET MUI Berikan Sosialisasi ke Masyarakat Tentang Bahaya Gerakan Radikal-Terorisme

Leave A Reply

Your email address will not be published.