Pena Khatulistiwa
Menggores Sejarah Peradapan

Lezatnya Sate Keong Sawah Mang Cecep Asal Cirebon

Penakhatulistiwa.com – Mengolah keong sawah alias tutut menjadi sate yang empuk, kenyal dan lezat. Hal tersebut dilakukan oleh Mang Cecep Warga Desa Dawuan, Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon, hampir selama 6 tahun ia menekuni usaha tersebut.

Lapak usaha sate keong Mang Cecep bisa anda temui di pinggiran Jalan Pahlawan Desa Dawuan. Kendati demikian, satu tusuk sate terdiri lima daging keong.

Related Posts
1 of 512

Namun dibalik rasanya yang enak dan lezat, harga sate keong Mang Cecep di banderol 15 ribu per kodi. Sementara itu, Mang Cecep mengatakan, dalam 1 hari ia berhasil mengumpulkan 50 kg keong sawah dari hasil tangkapannya.

“Saya nyari keong sendiri disawah-sawah, dari pagi hingga siang,” kata Mang Cecep kepada Penakhatulistiwa.com di lapak jualannya, Selasa sore (23/4/2019).

Ia menjelaskan, dalam pengolahan sate keong ada beberapa tahap. Pertama, kata dia, keong sawah hasil tangkapannya direndam selama 1 hari setelah itu keong tersebut direbus selama 3 jam.

“Daging dicungkil dari cangkangnya. Setelah itu, daging dipotong-potong dan daging tersebut ditusuk jadilah sate keong,” terangnya sambil tersenyum.

Menurutnya, dari olahan-olahan sate keong miliknya, para pelanggannya tak mudah bosan dalam mengonsumsi sate tersebut karena rasa sate tersebut begitu menggoda.

Dari hasil uji coba Penakhatulistiwa.com, sate keong milik Mang Cecep memiliki citra rasa yang begitu lezat dan nikmat, dagingnya begitu kenyal dan tidak berbau amis. Aroma rasa perasaan jeruk nipis pun terasa di butir-butir daging keong yang sudah dibaluri bumbu-bumbu sate pada umumnya. Mu

READ  Distorsi Nilai Peradaban Kaum Sarungan Pulau Madura di Tahun politik

Leave A Reply

Your email address will not be published.