Pena Khatulistiwa
Menggores Sejarah Peradapan

Ratusan Orang Tewas Setelah Genjatan Senjata Selesai Antara Israel Palestina

Penakhatulistiwa – Dilansir dari detik, Kementrian Kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza mengatakan kurang lebih 178 orang telah tewas akibat gempuran Israel sejak genjacatan senjata berakhir pada Jumat (1/12/2023).

“Sebagaian besar dari mereka adalah anak-anak dan perempuan,” kata kementrian itu dalam sebuah pernyataaan. Ditambahkan, bahwa ada juga kurang lebih 589 korban luka yang tercatat pada hari itu.

Related Posts
1 of 5

Genjatan senjata awalnya direncanakan berlangsung selama empat hari dan diperpanjang dua kali.

Hingga Kamis (30/11), sebanyak 110 sandera yang ditahan di Gaza telah dibebaskan sejak jeda pertempuran dimulai pada 24 November, sementara Israel telah membebaskan 240 tahanan Palestina.

Jeda pertempuran yang dimulai pada Jumat (24/11) silam menandai tonggak penting dalam pertikaian antara Israel dan Hamas yang telah berlangsung selama hampir dua bulan terakhir.

Bagaimana jeda pertempuran disepakati ?

Israel dan Hamas telah mencapai kesepakatan untuk menukar 50 sandera yang ditahan di Gaza selama empat hari jeda pertempuran.

Qatar selaku mediator mengatakan jeda dimulai pada Jumat (24/11) pukul 07:00 waktu setempat (12.00 WIB).

Program Pangan Dunia (WFP) yang berada di bawah naungan PBB mengatakan pihaknya menyiapkan lebih dari 100 truk dengan sekitar 1.300 ton persediaan makanan. Truk-truk itu akan segera memasuki Gaza sesaat setelah jeda pertempuran mulai berlaku.

Berbicara kepada BBC, juru bicara Program Pangan Dunia untuk Timur Tengah, Abeer Etefa, mengatakan meskipun jeda pertempuran adalah sebuah “langkah maju”, hanya gencatan senjata total yang akan memungkinkan kebutuhan kemanusiaan di Gaza terpenuhi dengan baik.

“Masyarakat membutuhkan makanan setiap hari, mereka membutuhkan roti setiap hari. Jeda selama empat hari serta bantuan selama empat hari tidak akan membuat perbedaan yang berarti dalam lautan kebutuhan untuk benar-benar mampu menanggapi kebutuhan kemanusiaan di Gaza.”

Presiden Amerika Serikat. Joe Biden, mengatakan kesepakatan itu akan mengakhiri “cobaan berat” yang dialami para sandera dan “meringankan penderitaan keluarga Palestina yang tidak bersalah”.

Pemerintah Israel telah bertekad menyelesaikan pemusnahan Hamas dan mengembalikan lebih dari 200 sandera yang diculik oleh Hamas dalam serangan di Israel selatan pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang.

Hamas yang digolongkan oleh Israel, AS dan negara-negara Barat lainnya sebagai organisasi teroris mengatakan kesepakatan itu akan memberikan waktu bagi Palestina untuk pulih setelah serangan udara dan darat Israel, menurut Hamas, telah menewaskan lebih dari 14.500 orang di Gaza.

READ  Konser Musik Supernova Ditembaki Militer Israel, 364 Tewas

Leave A Reply

Your email address will not be published.