Pena Khatulistiwa
Menggores Sejarah Peradapan

UNTAG Surabaya Buktikan Peduli Lingkungan Melalui ECO LIFESTYLE

 

Penakhatulistiwa.com, Surabaya – Sebagai keberlanjutan program eco campus, Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya dalam rangkaian program Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) akan menggelar Eco Lifestyle, Selasa (21/8).

Related Posts
1 of 471

Melalui program Eco Lifestyle, Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya bermisi menumbuhkan kesadaran mahasiswa baru mengenai pentingnya menjaga lingkungan.

Program peduli lingkungan yang dilaksanakan Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya, juga diikuti oleh 2963 mahasiswa baru dan dilakukan dibeberapa titik penghijauan kampus UNTAG Surabaya.

Dimulai dari pemberian materi dari perwakilan Eqwip-Hubbs mengenai Eco Lifestyle, pada hari yang bersamaan para mahasiswa baru akan mendapatkan konsep belajar experiential learning dan langsung mempraktekkan teori yang didapat sebelumnya.

Dimulai sejak jam 2 siang, mahasiswa baru akan langsung dilibatkan melalukan penanaman pada 7 titik penghijauan kampus. Diantaranya pada lapangan parkir utara, halaman utama kampus, samping masjid, taman beringin, pojok gezebo Fakultas Hukum dan sekeliling lapangan upacara dan taman Fakultas Sastra.

Adapun beberapa jenis tanaman yang akan dilakukan penanam bersama para mahasiswa baru seperti Sawo kecik (Manilkara kauki), Lee Kwan Yew (Vernonia creeper), Pucuk Merah (Syzygium oleana), Bakung (Crynum Asiaticum L), dan Anggrek (Orchideceae).

Selain melakukan penanaman, UNTAG Surabaya bekerja sama dengan Sahabat Lingkungan, juga akan mempraktekkan pembuatan daur ulang sampah plastik menjadi eco brick. Eco brick sendiri merupakan salah satu cara untuk menyelamatkan lingkungan dari sampah plastik yang tidak mudah terurai.

Dalam hal ini, eco brick terbuat dari botol air mineral yang dikumpulkan oleh mahasiswa baru sejak hari pertama pelaksanaan PKKMB. Selain meminimalisir sampah dari hasil kegiatan PKKMB, UNTAG Surabaya juga melakukan saving sampah sejumlah 500 cm3 atau sekitar 50 kg.

Sementara itu, melalui perwakilan Sanggar Hijau Indonesia mengatakan, bahwa hasil dari program ini akan didonasikan kepada program pencegahan abrasi pantai gili ketapang. “Dalam satu botol ukuran 600ml bisa memuat sampah plastik sebanyak 200 gr serta ecobrick yg dibikin oleh mahasiswa baru untag akan di sumbangkan ke daerah pantai gili labak untuk dibuat tembok sebagi penghalang abrasi laut,” jelasnya. (21k)

READ  Sejahterakan Ekonomi Jamaah, 5 Masjid Bentuk Koperasi Lewat Forum Komunikasi

Leave A Reply

Your email address will not be published.