Ki Bagus Rangin adalah tokoh dari Bantarjati, Majalengka. Bagus Rangin diperkirakan lahir sekitar tahun 1761. Ia tokoh sejarah dan pahlawan yang menentang dan memimpin pemberontakan melawan Belanda pada Perang Cirebon tahun 1805-1812
Bagus Rangin berasal dari demak, distrik Blandong, Rajagaluh (sekarang Rajagaluh menjadi kecamatan Rajagaluh, Majalengka) yang terletak di kaki gunung Ciremai. Dia adalah putra dari Sentayem (Ki buyut Teyom), cucu dari Waridah dan keturunan dari Ki buyut Sambeng, salah satu dari cicit pembesar didaerah tersebut atau dalam Bahasa Cirebon disebut Ki Gede.
Ayah dari Bagus Rangin adalah Buyut Sentayem alias Buyut Tayem. Mempunyai 3 saudara lelaki, kakaknya bernama Buyut Bangin, sedangkan adiknya adalah buyut Salimar dan Bagus Serit. Bagus Rangin mempunyai tiga orang saudara, kakaknya bernama Buyut Bangin dan kedua adiknya bernama Buyut Salimar serta Bagus Serit (Bagus Serit juga menjadi pejuang melawan penjajah)
Bagus Arimba / KI. Bagus Arsitem dilahirkan di kecamatan Ligung kabupaten Majalengka sekitar abad ke-17 putra dari KI. Bagus demang Secayuda yang merupakan pejuang anti penjajah belanda (VOC pada zaman itu).
Ketika istri KI. Demang secayuda mengandung, beliau berpesan apabila nanti lahir laki-laki maka di beri nama KI.Bagus Arimba dan jika lahir anak perempuan maka namanya diserahkan pada isteri beliau. Kemudian KI. Demang secayuda meneruskan perjuangannya melawan penjajah di tanh air indonesia tercinta sampai-sampai kuburan beliaupun tidak ditemukan.
Sesudah menginjak dewasa KI. Bagus Arimba meneruskan perjuangan ramanya (bapaknya) yakni mengajarkan ilmu agama dan tata ilmu kejawen (pertanian dan perdagangan ) danmenentang anti penjajah yang pada waktu itu penjajah VOC Belanda.
Beliau mendirikan pesanggrahan (pesantren) di desa subur Djati /Sumber Jati (yang sekarang dimekarkan menjadi dua desa yaitu desa sumber Wetan dan Sumber kulon ) dengan mengajarkan ilmu agama Islam da ilmu kejawen.
Sampai sekarang beliau meninggalkan kitab Mujarobat yang isinya adalah mengajarkan ilmu agana islam dengan ilmu daligama (kejawen) yang tujuannya adalah mencari keberkahan dan ridla dari Allah swt. Mengenai guna tani dan dagang.
Dan di dalam kitab itu pula di ramu tentang obat-obatan kejawen dan di do’a –do’a untuk keselamatan di dunia dan akherat.
Dalam memperjuangkan agama Islam dna menentang kaum penjajah beliau senantiasa sbar dalam menghadapi cobaan da rintangan, sehingga banyak murid-murid beliau berdatangan dari berbagai pelosok tanah jawa (kabupaten Indramayu, kabupaten kerawang, Kabupaten subang bahkan ada yang datang dari kabupaten sumedang ) untuk menimba ilmu agma dna ilmu daligama tersebut.
Pada waktu kesultanan Cirebon sulit mengusir penjajah Belanda , maka KI. Bagus Arimba bersama dengan Sultan Cirebon mengusir penjajah dan berhasil, maka Sultan Cirebon memberikan gelar kepada KI. Bagus Arimba dengan gelar pangeran sukmadjayadiningrat yang artinya orang yang paling berani, sabar ,ulet , tekun , tabah dan taat baik menghadapi rintangan (penjajah Voc Belanda) maupun dalam mengembangkan ajaran agama Islam .
Pada abad ke-17 (sekitar tahun 1678) isteri KI. Bagus arimba melahirkan anak pertama yang bernama Arsitem (Arsikum ), kemudian beliau meneruskan perjuangan melawan penjajah ( VOC Belanda ), serta mengembangkan ajaran agama Islam sampai sekarang maka di desa sumber itu dikenalah Makam eramat KI. Bagus Arsitem (Arsikum ) , padahal yang sebenarnya adalah Makam Kramat Waliyullah KI. Bagus arimba (Arsikum) / KI. Kibagus Arsitem Pangeran sukmadjayadiningrat.
Simak Video Berikut ini